Bisnis.com, JAKARTA--Wakil Presiden Jusuf Kalla optimistis penanaman modal di Tanah Air pada tahun ini dapat meningkat lebih dari 20% dibandingkan realisasi sepanjang 2014 yang mencapai Rp463,1 triliun.
Badan Koordinator Penanaman Modal melaporkan sepanjang 2014, realisasi investasi langsung di Indonesia mencapai Rp463,1 triliun atau naik 16,2% dari capaian 2013.
Adapun target yang ditetapkan pada tahun ini sebesar Rp519 triliun meningkat sekitar 13% dari target 2014 Rp398,6 triliun.
"Tentu lebih tinggi dari itu, karena kita mempunyai kemampuan lebih besar ekonomi kita dibandingkan periode yang lalu-lalu," kata Kalla di sela Nikkei Forum Jakarta, Rabu (28/1).
JK bahkan berani memproyeksi tingkat pertumbuhan penanaman modal yang lebih tinggi dari yang diungkapkan Kepala BKPM Franky Sibarani, yakni sebesar 20%.
"Saya yakin lebih tinggi, lebih besar lagi dari itu," imbuhnya.
Menurut JK, beberapa sektor industri yang akan banyak menarik investasi pada tahun ini, antara lain infrastruktur, manufaktur, dan pertambangan.
"Infrastruktur dan manufacturing. Di samping tentu mineral, banyak yang bikin katakanlah smelter dan sebagainya. Itu tinggi sekali," tuturnya.
Sikap optimistis JK terhadap arus investasi yang mengalir ke Tanah Air didorong oleh prospek perekonomian Indonesia yang terus membaik.
Laju pertumbuhan ekonomi pun diproyeksi meningkat dari 5,2% pada tahun lalu menjadi 5,6%-5,8%.
Pada tahun ini, lanjutnya, pemerintah juga memiliki lebih banyak anggaran stimulus fiskal untuk kegiatan produktif lantaran perubahan skema subsidi BBM.
Selain itu, pemerintah juga memperbaiki sistem perizinan dengan membentuk PTSP, serta membangun lebih banyak infrastruktur jalan, listrik, dan kawasan industri terpadu.
"Banyak perubahan baik akan dan sedang dilakukan, kesempatan investasi lebih baik lagi," kata JK.