Bisnis.com, JAKARTA—Biaya investasinya yang mahal masih menjadi hambatan bagi pengembangan energi panas bumi. Padahal, sektor ini dinilai sangat menguntungkan.
President & CEO PT Supreme Energy Triharyo Indrawan Soesilo mengatakan tingginya nilai investasi yang dibutuhkan membuat eksploitasi panas bumi sebagai sumber energi terbarukan masih dikuasai oleh pemain-pemain besar.
“Coba bayangkan, investasi di satu lokasi saja untuk 100 mega watt (MW) membutuhkan US$100 juta equity. Ini belum termasuk pinjaman,” katanya di Jakarta, rabu (28/1).
Namun, dia mengungkapkan bukan berarti sektor energi panas bumi ini tidak bisa digarap perusahaan-perusahaan baru.
Menurutnya fast track program (FTP) 2 dari pemerintah bisa menjadi peluang bagi para pengusaha untuk mulai menggarap panas bumi.
Selain itu, dia mengungkapkan sektor ini sudah dijamin oleh pemerintah sehingga cukup menguntungkan bagi para pengusaha. Bahkan, jaminan tersebut bisa berlaku hingga 30 tahun.
“Jaminannya antara lain kalau PLN gak bayar atau izin-izin terlambat. Ini yang membuat sektor ini sebenarnya bankable,” tuturnya.
Investasi Mahal Hambat Pengembangan Panas Bumi
Biaya investasinya yang mahal masih menjadi hambatan bagi pengembangan energi panas bumi. Padahal, sektor ini dinilai sangat menguntungkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Lucky Leonard
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Ramalan Nasib United Tractors (UNTR) 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
4 menit yang lalu
Kunjungan ke Inggris, Prabowo Raih Komitmen Investasi US$8,5 Miliar
2 jam yang lalu