Bisnis.com, MANADO – Pengiriman produk ikan olahan dari Pelabuhan Bitung merosot tajam menyusul berhentinya operasional sejumlah pabrik pengolahan ikan di Bitung.
General Manager Terminal Peti Kemas Bitung Kalbar Yanto mengatakan saat ini rata-rata pengiriman ikan olahan melalui Pelabuhan Peti Kemas Bitung hanya mencapai sekitar 20 kontainer setiap masa pengapalan.
“Padahal biasanya bisa 100 kontainer,” katanya kepada Bisnis, Selasa (27/1/2015).
Merosotnya pengiriman hasil olahan ikan dari Bitung merupakan dampak dari goyahnya industri pengolahan dan penagkapan ikan di Bitung.
Hingga 15 Januari 2015, Asosiasi Unit Pengolahan Ikan Bitung mencatat delapan perusahaan pengolahan ikan menghentikan produksi untuk sementara waktu hingga pasokan ikan stabil.
Kedelapan pabrik yang berhenti beroperasi itu merupakan pemain besar di Bitung.
Jika beroperasi normal, kapasitas produksi delapan pabrik tersebut mencapai sekitar 750 ton perhari, atau sekitar 54% dari total kapasitas produksi terpasang industri pengolahan ikan di Bitung.
Saat ini, menurut Yanto, arus bongkar muat di Pelabuhan Bitung masih didominasi oleh barang konsumsi seperti bahan makanan, minuman, dan bahan-bahan bangunan yang berasal dari Jakarta dan Surabaya.
Sementara itu, arus barang keluar dari Bitung umumnya adalah produk-produk olahan ikan dan produk perkebunan yakni kopra dan produk turunannya.