Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Susi Dikritik DPR, Hanya Urusi Perikanan Tangkap

Program kerja Menteri Susi Pudjiastuti dinilai masih belum fokus di bidang perikanan budidaya tetapi lebih fokus untuk mengurusi bidang perikanan tangkap.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengikuti rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (26/1)/Antara
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengikuti rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (26/1)/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Program kerja Menteri Susi Pudjiastuti dinilai masih belum fokus di bidang perikanan budidaya tetapi lebih fokus untuk mengurusi bidang perikanan tangkap.

"(Program kerja) lebih banyak mengupas perikanan tangkap," kata Herman Khaeron, wakil ketua Komisi IV DPR, dalam rapat kerja Menteri Kelautan dan Perikanan dengan Komisi IV DPR, Senin (27/1).

Menurut Herman, program kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk budidaya perikanan masih belum terihat secara spesifik.

Politisi Partai Demokrat itu mencontohkan, dalam budidaya udang masih belum terlihat kejelasan mengenai pengembangannya.

"Apakah spesifik mengembangkan udang vaname atau kembali ke udang windu," katanya.

Ia mengemukakan, pihaknya mengapresiasi bagaimana Menteri Susi menindak pelaku pencurian ikan.

Namun, ujar dia, sebenarnya hal seperti penenggalaman kapal sudah pernah dilakukan dahulu tapi tidak pernah diekspos karena memperhitungkan suasana batin dari negara sahabat.

Sementara itu, anggota Komisi IV DPR RI Ono Surono mengatakan, untuk budidaya udang, program revitalisasi tambak udang perlu dikritisi.

Hal itu, ujar Ono, karena dana yang diberikan terkait revitalisasi tambak udang terindikasi hanya jatuh kepada bos-bos udang.

"Ini harus dievaluasi," kata Ono yang berasal dari PDIP itu.

Sebelumnya, KKP mendorong pembudidaya perikanan di berbagai daerah di Indonesia untuk meningkatkan kemandirian induk dan benih unggul terutama untuk sejumlah komoditas unggulan.

"Beberapa komoditas budidaya air tawar saat ini sudah dapat menyediakan induk unggul, seperti ikan nila, lele, mas dan patin. Ke depan, kita akan dorong kemandirian induk dan benih unggul untuk komoditas lain seperti udang vaname, dan juga komoditas lainnya," kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto.

Slamet memaparkan, kemandirian yang dimaksud adalah bahwa dalam satu wilayah atau kawasan dapat memenuhi kebutuhan benih dan induk unggul secara cukup dan berkelanjutan, sehingga tidak mendatangkan induk atau benih dari daerah lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Redaksi
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper