Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor Gas untuk Industri Layak Dipertimbangkan

Guna menutup kebutuhan gas bumi untuk industri sebesar 2.280 MMscfd pada tahun ini, opsi impor sepertinya perlu lebih dipertimbangkan.

Bisnis.com, JAKARTA— Guna menutup kebutuhan gas bumi untuk industri sebesar 2.280 MMscfd pada tahun ini, opsi impor sepertinya perlu lebih dipertimbangkan.

Direktur Kimia Dasar Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Muhammad Khayam mengatakan berdasarkan data keseimbangan permintaan dan pasokan gas nasional versi Kementerian ESDM diketahui sampai 2028 terus defisit kecuali pada 2017 dan 2018.

“Banyak industri kita beberapa tahun ini kesulitan gas, tetapi kita bisa dari impor,” tuturnya, Senin (26/1/2015).

Ketua Umum Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB) Achmad Safiun berharap pemerintahan Jokowi dapat mengubah cara pandang terhadap gas bumi.

Selama ini gas dianggap sebagai komoditas sehingga tak sedikit dijual ke luar negeri.

FIPGB mencatat alokasi untuk berbagai sektor di Tanah Air 59,45%, sedangkan ekspor 40,55%. Rerata tahun lalu alokasi untuk industri pupuk lokal sekitar 3.929 triliun kaki kubik, untuk industri lain 10.919 triliun kaki kubik.

“Realisasi pemenuhan kebutuhan gas industri baru sekitar 1.800 MMscfd. Misalnya Jawa Barat butuh sekitar 800 MMscfd, tetapi yang didapat hanya sekitar 600 MMscfd,” ucap Achmad.

Pelaku industri di beberapa daerah, seperti Medan, tak cuma sulit mendapat pasokan gas sesuai kebutuhan, pengiriman juga tak sesuai kontrak. Realisasi suplai rerata hanya 80%, ini berlaku secara umum selain petrokimia dan pupuk.

Khayam berpendapat sekalipun produksi gas di dalam negeri terbatas, tidak begitu saja menjadi pembenaran atas minimnya suplai ke industri. “Sekarang kita harus berpikir ini bisa diatasi dengan mengimpor,” tuturnya.

Beberapa negara sumber impor yang bisa diandalkan, menurut Khayam, misalnya dari Qatar dan Aljazair. Tanpa sokongan impor maka pasokan gas domestik, khususnya ke industri, bakal melulu defisit. Pada tahun lalu defisit pasokan dan kebutuhan nasional mencapai 2.524 MMscfd.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper