Bisnis.com, BATU - Himpunan Peternak Domba-Kambing Indonesia Dewan Pimpinan Derah Jawa Timur (HPDKI DPD Jatim) melakukan perbaikan genetik dalam upaya menunjang program swasembada daging 2015 sekaligus membuka peluang eskpor ke luar negeri.
Martinus Alexander, Ketua HPDKI DPD Jatim, mengatakan selain melakukan perbaikan genetik dan membuka peluang ekspor kambing dan domba (kado), HPDKI juga akan melestarikan plasma nuftah kado di Jatim.
“Pelestarian plasma nuftah tersebut sesuai dengan spesifikasi standar rasnya,” kata Martinus Alexander dalam Musyawarah Daerah (Musda) HPDKI Jatim di Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Songgoriti, Sabtu-Minggu (24-25/1/2015).
Menurutnya, kado adalah salah satu ikon pemberdayaan masyarakat untuk menuju swasembada daging 2015. Kondisi tersebut menjadikan peran ternak kado sebagai bahan pangan asal ternak sangat strategis.
Mengingat usaha peternakan saat ini sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan berusaha tani. Hampir 97% dari populasi kado di Indonesia dibudidayakan oleh peternak dalam skala kecil yang ada di pedesaan.
“Dengan skala keterbatasan ilmu, teknologi dan genetik dalam usaha budi daya sehingga peternak kurang mampu meningkatkan efisiensi usaha yang dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak,” jelasnya.
Terkait dengan hal itu, HPDKI berkomitmen untuk turut berperan aktif memajukan dan mensejahterakan peternak KADO di Jatim dengan mengintroduksi inovasi teknologi peternakan KADO.
HPDKI juga akan mengoordinasi serta mengajak pastisipasi langsung para peternak, penyuluh peternakan, pakar, birokrat dan investor untuk bersama-sama melakukan langkah konkret yang dapat dirasakan manfaatnya oleh peternak KADO.
“Agar hasil ternak KADO Jatim mempunyai daya saing yang tinggi di tingkat nasional maupun internasional,” ujarnya.
Arif Hidayat Bendahara HPDKI DPD Jatim mengatakan untuk mewujudkan peluang usaha peternakan KADO yang mempunyai daya saing tinggi mulai dari hulu hingga hilir lanjut dia diperlukan informasi yang terkait dengan cara beternak KADO yang komprehensif yang meliputi aspek pemulia biakkan, reproduksi, rekording, nutrisi, tata kelola, kesehatan hewan, serta ekonomi produksi dan pemasaran.