Bisnis.com, SURABAYA – Pengembang properti PT Tiga Pilar Utama Sejahtera mulai memasok 1.044 unit apartemen kelas menengah ke bawah di kawasan Rungkut Surabaya mengingat tingginya kebutuhan tinggal di hunian vertikal.
Direktur Utama Tiga Pilar Utama Sejahtera Agung Hadi Tjahjanto mengatakan proyek apartemen Menara Rungkut tersebut bukan yang pertama kalinya digarap. Selama ini pihaknya banyak menggarap properti landed dan high rise di beberapa kota seperti Jakarta dan Malang.
“Untuk menjawab kebutuhan masyarakat untuk tinggal, terutama di Surabaya yang sudah sangat sulit dan mahal mencari rumah, maka kami kembangkan apartemen ini,” katanya di sela acara Ground Breaking Apartemen Menara Rungkut, di Surabaya, Minggu (25/1/2015).
Adapun apartemen yang dibangun di atas lahan 7.500 m2 tersebut memiliki 2 tower dengan tinggi 15 lantai, serta 20 unit ruang komersial di setiap tower. Apartemen yang ditawarkan dengan harga awal dibuka Rp132 juta/unit untuk tipe studio itu sebagian dibeli oleh masyarakat melalui subsidi pemerintah.
“Yang pakai subsidi sekitar 50% karena untuk mendapatkan subsidi harus melalui berbagai tahap dan banyak persayaratan,” imbuh Agung.
Dia menambahkan harga unit yang ditawarkan pada tahun lalu sudah mengalami kenaikan sebanyak empat kali atau mengalami pertumbuhan harga hingga 10%. Pada awal 2015, harga apartemen tersebut sudah mencapai Rp197 juta/unit.
“Dari total unit Tower B yang ditawarkan, sudah 80% yang terjual. Sedangkan tower A masih belum dibuka penawarannya, dan akan dibangun pada tahap kedua,” imbuhnya.
Pimpinan Proyek Menara Rungkut Jusuf Thojib mengatakan penyelesaian pembangunan apartemen tersebut membutuhkan waktu sekitar 2,5 tahun. Dalam proses pembangunannya, Tiga Pilar Utama Sejahtera menggandeng kontraktor PT Tata Bumi Raya.
“Investasi yang dibutuhkan untuk bangunan apartemen ini Rp150 miliar, belum termasuk lahan dan biaya sosial di sekitar karena lokasi Menara Rungkut ini berada di sekitar perumahan penduduk,” jelasnya.
Dia menambahkan dalam pengembangan apartemen di sekitar kawasan industri Rungkut itu, pengembang menggunakan asuransi untuk memproteksi rumah-rumah penduduk sekitar proyek yang terkena dampak penbangunan gedung apartemen.
“Ini adalah bentuk kompensasi pengembang kepada masyarakat sekitar, bila ada rumahnya yang rusak akibat pembangunan ini, maka kami pun mengganti dan memperbaikinya,” imbuh Jusuf.