Bisnis.com, DEPOK - Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) tengah fokus melakukan penelitian di bidang kesehatan sebagai upaya mendukung program pemerintah.
Kepala Batan Djarot Sulistio Wisnubroto menuturkan saat ini pihaknya menyiapkan pengembangan kualititas sumber daya manusia agar semakin terampil dalam menghadapi tantangan global pernukliran.
"Selama ini dalam era pembangkit listrik tenaga nuklir kami memprioritaskan beberapa program pemerintah yang berkaitan dengan bidang nuklir," ujarnya di kampus UI, Jumat (23/1/2015).
Penggunaan tenaga nuklir di Indonesia telah lama digunakan khususnya untuk membantu teknologi kesehatan di setiap rumah sakit.
Rumah sakit yang memanfaatkan tenaga nuklir antara lain instalasi radioterapi untuk terapi kanker radiologi diagnostik, interventional untuk pencitraan tubuh dan instalasi kedokteran nuklir untuk analisa fungsi organ.
"Kami selama ini melakukan penelitian dan pengembangan kegunaan nuklir untuk kepentingan bangsa. Untuk peralatannya terkadang diimpor dan sebagian dibuat dari bahan lokal," ujarnya.
Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Jazi Eko Istiyanto mengatakan tenaga nuklir memiliki manfaat dan juga potensi bahaya radiasi yang cukup besar.
Pihaknya mengawasi keberadaan tenaga nuklir di Indonesia guna memberikan perlindungan terhadap masyarakat dan lingkungan. Hal tersebut, katanya, telah tertuang dalam Undang-undang No. 10/1997 tentang Ketenaganukliran sebagai Dasar Pembentukan Bapeten.
Menurutnya, kewenangan luas pengawasan tenaga nuklir dari dampak bahaya radiasi terus dilakukan terutama di bidang industri kesehatan. "Saya jamin meskipun berpotensi bahaya, nuklir di Indonesia sudah aman," ujarnya.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Djarwani Soekotjo mengatakan sinar radiasi yang dihasilkan dari nuklir di Indonesia sudah dijamin keamanannya.
Dengan demikian tidak sedikit rumah sakit yang sudah menggunakan tenaga nuklir tanpa harus membahayakan pasien. "Radiasi itu tidak berwarna, berasa dan kelihatan. Tetapi keberadaannya sudah aman karena tingkat safetynya telah dijamin," paparnya.
Yukiya Amano, Director General International Atomic Energy Agency, memaparkan dalam kunjungannya ke Universitas Indonesia bahwa negara saat ini sudah berhak menggunakan tenaga nuklir untuk keperluan pengembangan teknologi.
“Salah satu bentuk dukungan kami pada Indonesia adalah bahwa saatnya pemerintah harus sudah siap dengan penggunaan nuklir ini dengan jaminan keamanannya,” paparnya.