Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) menyatakan siap menjadi pusat lokasi syuting film di antaranya dengan memberikan kemudahan dan fasilitas perizinan bagi insan film yang ingin membuat karya dengan lokasi di wilayah Jabar.
"Jabar memiliki keunggulan alam dan wisata yang lebih dari bisa untuk dijadikan lokasi syuting film," kata Gubernur Jabar Ahmad Heryawan di Jakarta, Senin (19/1/2015).
Untuk kepentingan itu, pihaknya telah menandatangani nota kesepahaman bersama (Memorandum of Understanding) dengan Persatuan Produser Film Indonesia (PPFI) untuk kerja sama peningkatan produksi film nasional dengan menggunakan lokasi syuting di wilayah Jabar.
Dasar penandatangan MoU itu dilakukan sebagaimana diamanatkan Undang Undang Perfilman Nomor 33 Tahun 2009 pasal 54, tentang pemerintah daerah wajib memfasilitasi pembuatan film Indonesia dan memberikan bantuan pembiayaan apresiasi dan pengarsipan film.
"Selain itu, dengan kerja sama ini, kami harapkan bisa mendorong pengembangan perfilman di Jabar karena film juga efektif untuk pengembangan potensi diri dan pencerdasan bangsa," katanya.
Menurut dia, Jabar memiliki potensi besar sebagai pusat lokasi film, misalnya karena memiliki luasan kebun teh terbesar di Indonesia, ditambah dua kawah besar kapasitas kelas dunia yakni, Tangkuban Prau dan Kawah Putih.
Selain itu ada pantai Selatan dari Pangandaran hingga Pelabuhan Ratu. "Kami memiliki 46 juta orang pasar penonton film di Jabar, dengan sendirinya, Jabar juga pasar menjanjikan," katanya.
Ketua Umum PPFI HM Firman Bintang mengatakan semua pihak turut serta bertanggung jawab untuk mengembangkan industri perfilman, termasuk masyarakat luas.
Dengan MoU ini, ia menambahkan, PPFI terpacu untuk terus memproduksi film nasional.
"Tentang peningkatan pariwisata adalah bagian dari tanggung jawab kami, dengan fasilitasi ini, kami akan bertekad turut meningkatkan potensi pariwisata di Jabar."
Direktur Pengembangan Industri Perfilman Kementerian Pariwisata Armain Firmansyah mengatkan pada 2014 sudah ada 153 film maker asing yang syuting di Indonesia, dengan Jabar dan Bali menjadi lokasi paling favorit.
Pihaknya sendiri menyatakan telah menerapkan perizinan yang ringkas terkait film sejak beberapa tahun lalu. "Dengan kemudahan visa masuk ke Indonesia, via clearing house, salah satunya," katanya.