Bisnis.com, MEDAN - Udang lipan (Mantis Shrimp) hasil tangkapan nelayan tradisional dari Labuhan Deli, Kecamatan Medan Labuhan, bukan hanya laku dijual di pasar dalam negeri, tetapi juga diekspor ke Malaysia.
"Udang lipan tersebut, saat ini sangat diminati di negara tetangga itu dan dijadikan makanan laut [sea food] yang sangat bergengsi," kata Sekjen Solidaritas Nelayan Tradisional (Sonar) Ruslan, 47 tahun, di Labuhan Deli, Senin (19/1/2015).
Udang lipan itu, menurut dia, tidak hanya enak disup dan dimasak stim, tetapi juga dibakar, serta digoreng dengan menggunakan tepung. Udang lipan ini juga dijadikan obat semput [sesak nafas] dan mudah lelah, sehingga banyak diburu masyarakat.
Dia mengatakan udang lipan biasanya banyak hidup di lokasi yang ada terdapat batu karang dan berpasir. "Udang lipan yang dipasarkan ke luar negeri, dalam bentuk isinya atau daging dan kulitnya terlebih dahulu dikupas," kata tokoh nelayan itu.
Ruslan menyebutkan udang lipan berwarna kecoklatan yang dihasilkan nelayan kecil Labuhan Deli dipasarkan di Malaysia dan senilai Rp18.000 hingga Rp 20.000 per kg.
Bahkan, nelayan tradisional di daerah tersebut mampu menyediakan sebanyak 200 kg per hari untuk dikirim ke Malaysia melalui Pelabuhan Belawan. Penangkapan udang lipan itu dijadikan sebagai tambahan bagi nelayan pemancing dan pukat langgai.
"Nelayan tradisional di Labuhan Deli, kini mulai rajin menangkap udang lipan untuk memenuhi permintaan ekspor pengusaha dari luar negeri," kata Ruslan.
Nelayan di pesisir Medan Utara tercatat sekitar 11.000 orang dan 60% di antaranya adalah nelayan tradisional yang menggunakan perahu kecil menangkap ikan. Sedangkan 40% lagi nelayan modern menggunakan kapal/boat.