Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GARA-GARA UMR NAIK: 10 Perusahaan di Bogor Terusir ke Jawa Tengah

Sedikitnya 10 perusahaan di sektor industri padat karya di Kabupaten Bogor hengkang ke Jawa Tengah sebagai imbas dari tingginya upah tenaga kerja di wilayah tersebut.
Ribuan buruh melakukan unjuk rasa saat memperingati Hari Buruh Sedunia di jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (1/5). Dalam aksinya mereka menuntut diantaranya, menaikkan upah minimum 2015 sebesar 30%, kebutuhan hidup layak menjadi 84 item, dan meminta jaminan pensiun harus ditetapkan pada Juli 2015. /nh-bisnis.com
Ribuan buruh melakukan unjuk rasa saat memperingati Hari Buruh Sedunia di jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (1/5). Dalam aksinya mereka menuntut diantaranya, menaikkan upah minimum 2015 sebesar 30%, kebutuhan hidup layak menjadi 84 item, dan meminta jaminan pensiun harus ditetapkan pada Juli 2015. /nh-bisnis.com

 

 

Bisnis.com, Bogor - Sedikitnya 10 perusahaan di sektor industri padat karya di Kabupaten Bogor hengkang ke Jawa Tengah sebagai imbas dari tingginya upah tenaga kerja di wilayah tersebut.

Kepala Bidang Perindustrian Diskoperindag Kabupaten Bogor Asep Saefulloh mengatakan sejak penaikkan upah mimimum kabupaten/kota (UMK) ditetapkan, perusahaan yang bergerak di industri khususnya garmen dan tekstil melakukan relokasi.

"Kawasan Jawa Tengah menjadi salah satu tujuan relokasi para pengusaha industri karena UMK di wilayah itu tidak terlalu tinggi," ujarnya, Kamis (15/1/2015).

Kabupaten Bogor pada November lalu telah menetapkan besaran UMK mencapai Rp2,24 juta. Penetapan dilakukan cukup alot antara pemerintah daerah, dewan pengupahan, kalangan pengusaha dan perwakilan buruh.

Dia menjelaskan relokasi yang dilakukan para pengusaha sebagai wujud protes dengan ketetapan UMK di Kabupaten Bogor. Kalangan pengusaha, ujarnya, menolak besaran upah yang dinilai memberatkan itu.

"Akan tetapi, relokasi yang dilakukan ini bukan berarti akan membuat iklim investasi di sektor industri berkurang. Kami tetap optimistis bakal banyak perusahaan yang bakal berdiri di tahun ini," ujarnya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Nuradi menuturkan dampak dari relokasi perusahaan ke Jawa Tengah tersebut menyebabkan sekitar 10.000 buruh kehilangan mata pencarian.

"Jumlah keseluruhan tenaga kerja sektor industri di Kabupaten Bogor mencapai sekitar 400.000 yang sebagian besar bekerja di industri padat karya,” paparnya.

Nuradi mengatakan perusahaan yang melakukan relokasi tersebut sebagian besar tidak mampu menutupi biaya produksi dan membayarkan upah buruh, sehingga perusahaan memilih kawasan dengan besaran UMK lebih rendah.

 Saat ini, pihaknya masih berkoordinasi dengan Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor untuk memperoleh informasi terkait investasi yang masuk di sektor industri.

Mohammad Djajadi, Ketua Himpunan Kawasan Industri Jawa Tengah, menuturkan relokasi perusahaan dari Jabodetabek ke Jawa Tengah, khususnya dari sejumlah pelaku industri manufaktur sudah berlangsung. Dia menyatakan mayoritas perusahaan yang masuk merupakan perusahaan dengan kebutuhan lahan industri 5-10 ha.

Menurutnya, wilayah yang menjadi tujuan relokasi utama antara lain Kota Semarang, Demak, dan Kendal. Sedangkan, industri besar yang menyasar kawasan tersebut tidak terlalu banyak.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper