Bisnis.com, JAKARTA-- Gabungan Pengusaha Makan Ternak (GPMT) akan mengutamakan pasokan jagung lokal selama kuartal 1 tahun ini meskipun estimasi produksi jagung selama Januari-Maret hanya sebesar 3,2 juta ton.
Sekjen GPMT Desianto Budi Utomo mengatakan berdasarkan perhitungan kasar, selama ini industri pakan ternak mendapatkan alokasi 27% dari total produksi atau sekitar 864.000 ton jagung untuk memenuhi kebutuhan pakan 3 bulan pertama 2015.
Dia mengatakan kuota tersebut tidak mampu memenuhi kebutuhan pakan ternak yang mencapai 700.000 ton per bulan atau 2,1 juta ton selama 3 bulan ini.
“Sehingga kita rekomendasikan akhirnya impor 900.000 ton jagung untuk Januari-Maret saja tadi,” katanya kepada Bisnis, Selasa (13/1/2015).
Pihaknya akan tetap berupaya mencari pengadaan pakan ternak dari lokal untuk memenuhi sisa kebutuhan pakan ternak kuartal I yaitu 1,1 juta ton atau 336.000 ton lebih banyak dari yang dicatat Kementan.
“Selama ini alokasi pakan ternak dari produksi jagung itu 27%, namun kita akan tetap mengusahakan sisanya ini dari lokal,” katanya.
Dikatakan, pihaknya belum bisa memberikan rencana jumlah impor jagung tahun ini karena dalam waktu dekat pemerintah akan membentuk tim kecil untuk mengevaluasi ketersediaan jagung lokal guna menghitung kuota importasi jagung yang diperlukan. (Bisnis.com)
“Nah ini kita sedang minta dilembagakan. Harus ada diangkat oleh Menteri yang nantinya ada laporan mingguan untuk memantau kondisi di lapangan dan apa yang kita perlukan. Ini akan kerja bareng,” jelasnya.
Desianto menyebut, nantinya tim kecil itu akan memberikan langsung stok jagung sampai rencana impor secara berkala, baik kuartal per kuartal maupun per tahun.
Adapun, dia mengatakan pihaknya mendukung swasembada jagung agar segera terlaksana agar industri pakan ternak dapat memanfaatkan pasokan jagung dalam negeri yang lebih berkualitas dibandingkan jagung impor.
“Kementan sampaikan bahwa importasi jagung tidak langsung nol, tapi harus bertahap sampai nanti tidak ada sama sekali jika sudah mencapai swasembada,” katanya. (Bisnis.com)
BACA JUGA:
Pemerintah Perkuat Modal Bank BUMN