Bisnis.com, SEMARANG— Perum Bulog Divisi Regional Jawa Tengah mengakui realisasi penyerapan beras sepanjang 2014 hanya 450.000 ton atau terserap 57,59% dari total target sebanyak 780.000 ton.
Kepala Bulog Divre Jateng Damin Hartono mengatakan tidak tercapainya target penyerapan Bulog lantaran pengaruh perubahan iklim, cuaca ekstrim dan banjir yang melanda daerah di Jateng.
Kendati tidak terpenuhi target serapan beras, ujarnya, Bulog memastikan ketersedian beras masih surplus hingga Agustus 2015. Angka surplus diketahui dari stok beras di Bulog Divre Jateng per Selasa (13/1/2015), mencapai 256.127 ton.
“Walau serapan tidak sesuai target. Jateng masih surplus beras, bahkan Jateng surplus beras secara nasional nomor dua setelah Jawa Timur,” papar Darmin, Selasa.
Dengan stok beras melimpah tersebut, ujarnya, tahun ini Bulog Divre Jateng hanya menargetkan penyerapan beras sebanyak 324.000 ton atau lebih rendah dibandingkan dengan target tahun sebelumnya.
Darmin mengatakan ketersedian beras di Bulog tidak perlu terlalu banyak karena stok melimpah akan berpengaruh terhadap kualitas beras tersebut.
“Untuk menghindari kualitas buruk, stok beras jangan terlalu banyak,” katanya.
Disebutkan, surplus beras di Jateng biasanya akan didistribusikan ke beberapa daerah yang defisit beras seperti Sumatera Barat dan Jawa Barat.
“Kami siap bantu beras ke provinsi lain. Tahun lalu distribusi beras ke daerah lain mencapai 40.000 ton,” ujarnya. (Bisnis.com)
BACA JUGA:
MEA 2015: Pemkot Tangerang Bangun Perguruan Tinggi Negeri
Pertamina Segera Bangun 150 SPBG
Menteri Susi: Moratorium Izin Kapal Tangkap Bisa Diperpanjang