Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertanian akan menggenjot pemakaian benih jagung hibrida sampai 70% pada tahun ini setelah adanya rencana penambahan areal tanam jagung seluas 1 juta ha guna mencapai swasembada jagung.
Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Hasil Sembiring mengatakan benih jagung hibrida yang memiliki produktivitas antara 8-10 ton/ha tersebut akan lebih banyak disebar diatas areal tanam 1 juta ha dibandingkan benih komposit.
Menurutnya, hal tersebut akan mendorong pemakaian benih jagung hibrida hingga 70% dibandingkan tahun lalu yang baru mencapai 50% sehingga produksi jagung akan lebih maksimal.
“Kita harapkan akan dominan hibrida karena kita maunya produktivitas tinggi,” katanya seperti dikutip Bisnis, (12/1/2015).
Saat ini, produktivitas jagung nasional baru mencapai 4,8 juta ton atau dua kali lipat dibawah produktivitas jagung hibrida sehingga peningkatan produksi dapat mencapai sedikitnya 5 juta ton.
BPS mencatat produksi jagung tahun lalu mencapai 19,13 juta ton pipilan kering berdasarkan dengan Angka Ramalan II (ARAM II). Sementara itu, Kementerian Pertanian memperkirakan realisasi impor jagung tahun lalu mencapai 3,3 juta ton.
Hasil berharap pemakaian jagung hibrida akan terus meningkat pada tahun-tahun berikutnya sehingga ketahanan pangan yang dihasilkan oleh jagung akan tercapai lebih cepat.
Meski demikian, dia mengatakan pemakaian benih komposit juga masih penting mengingat beberapa daerah tertentu menggunakannya sebagai bahan makanan utama.