Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Asian Development Bank Takehiko Nakao mengungkapkan prospek ekonomi Indonesia tahun ini cukup bagus.
Kepala Bappenas Andrinof Chaniago yang mendampingi Presiden Jokowi saat bertemu Nakao mengatakan bahwa ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini 5,6% atau masih di bawah proyeksi pemerintah 5,8%.
"Targetnya optimistis walaupun masih di bawah target pemerintah," katanya di Istana Kepresidenan, Selasa (13/1/2015).
Dalam kesempatan itu, ADB menyampaikan dukungan terkait pembangunan infrastruktur yang menjadi prioritas pemerintahan selama lima tahun ke depan. Salah satu komitmennya adalah mengucurkan pinjaman lunak kepada Badan Usaha Milik Negara dengan tingkat bunga rendah.
Dalam siaran pers ADB yang diterima Bisnis.com, pembangunan infrastruktur yang menjadi prioritas pemerintah membutuhkan dana lebih dari US$500 miliar dalam 5 tahun ke depan.
Nakao mendukung rencana pemerintah untuk mendiversifikasi pembiayaan dengan memanfaatkan sumber daya publik, swasta, sekaligus juga pembiayaan eksternal dari institusi keuangan internasional.
"Selain itu, menghilangkan ketidakpastian aturan yang selama ini menghambat investasi swasta di sektor infrastruktur juga akan membantu menghasilkan pembiayaan melalui kemitraan publik-swasta," jelasnya.
Menurut ADB, meskipun Indonesia berhasil menurunkan kemiskinan dalam jumlah cukup besar masih ada 28 juta jiwa atau 11% dari penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan. Selain itu 60% dari angkatan kerja berada di sektor informal sehingga rentan untuk jatuh kembali dalam jurang kemiskinan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
