Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Genjot Sapi Kembar, Pemerintah Bangun 9 Unit Inseminasi Buatan

Kementerian Pertanian akan menambah 9 unit inseminasi buatan guna menggenjot kelahiran sapi kembar yang lebih masif dalam rangka peningkatan produktivitas daging sapi nasional.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, BOGOR – Kementerian Pertanian akan menambah 9 unit inseminasi buatan guna menggenjot kelahiran sapi kembar lebih masif dalam rangka peningkatan produktivitas daging sapi nasional.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan 9 unit unit inseminasi buatantersebut akan berperan seperti Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang di Bogor dalam melahirkan sapi yang lebih banyak dan cepat dengan teknologi inseminasi buatan (IB).

Dia berharap unit inseminasi buatan tersebut dapat menghasilkan 500.000 embrio sapi guna menambah populasi sapi potong dalam negeri. “Kami inginkan pembangunan itu jadi sehingga tahun depan sudah terlihat hasilnya,” katanya dalam Kunjungan Kerja ke BET Cipelang, Senin, (12/1/2015).

Tahun lalu, Kementan mencatat kelahiran sapi dari teknik IB mencapai 1,5 juta ekor sedangkan kelahiran sapi dari kawin alami mencapai 3,5 juta ekor.

Kelahiran sapi IB tersebut mendorong peningkatan populasi sapi tahun lalu yang mencapai 14,073 juta ekor dibandingkan populasi 2013 yang hanya mencapai 12,86 juta ekor.

Kementan akan berupaya menggenjot kelahiran sapi kembar melalui IB untuk memperbanyak populasi sehingga kebutuhan daging nasional dapat terpenuhi tanpa perlu importasi.

“Anggarannya [penambahan 9 unit IB] Rp5 miliar saja. Sebenarnya sapi kita itu bisa [memenuhi kebutuhan] apabila teknologi kita jalan terus,” katanya.

Ketua Balai Embrio Ternak Cipelang Tri Harsi mengatakan apabila 500.000 embrio dapat dihasilkan pada tahun ini maka probabilita embrio yang berpotensi menghasilkan kelahiran sebesar 50% atau 250.000 embrio.

Dari jumlah itu, probabilita kelahiran sapi mencapai 80% atau sekitar 200.000 ekor. Adapun, apabila kelahiran sapi kembar maksimal dapat mencapai 400.000 ekor.

Menurutnya, setiap unit balai IB nantinya dapat memproses 50.000 embrio per tahunnya. Masalahnya, pemenuhan itu akan sulit mengingat ketersedian ovari (sel telur) terbatas.

Adapun jumlah tersebut tergolong sangat banyak mengingat embrio yang dihasilkan saat ini di BET Cipelang yaitu 1000 embrio per tahun.

“Ovari yang didapatkan dengan Invitro  [teknik pembuahan di mana sel telur dibuahi di luar tubuh sapi betina] akan menghasilkan 20 sel telur. Masalahnya ada pelarangan memotong sapi betina produktif sehingga kita sulit menambah ini,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Irene Agustine
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper