Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KOTAK HITAM QZ8501: Tim Pencari Segera Angkat, Posisi Black Box Terjepit

Tim pencari mulai mengambil kotak hitam dari puing-puing dari AirAsia Bhd (AIRA). Mereka akan membantu peneliti membuka rahasia dibalik jatuhnya QZ8501 ke Laut Jawa dan menewaskan 162 orang di dalamnya
Petugas membawa barang-barang yang diduga milik korban jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501/Bisnis
Petugas membawa barang-barang yang diduga milik korban jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA— Tim pencari mulai mengambil kotak hitam dari puing-puing dari AirAsia Bhd (AIRA). Mereka akan membantu peneliti membuka rahasia dibalik jatuhnya QZ8501 ke Laut Jawa dan menewaskan 162 orang di dalamnya.

Kepala Basarnas F.H. Bambang Sulistyo hari ini, Senin (12/1/2015), seperti dikutip Bloomberg, mengatakan kepada wartawan bahwa kotak hitam akan diangkat dari dasar laut.

Kotak hitam ini terdiri dari perekam kokpit-suara, yang menangkap percakapan audio antara ATC dan pilot, serta perekam data yang menyimpan informasi seperti ketinggian dan kecepatan pesawat.

Kepala Pusat Komunikasi (Kapuskom) Kementerian Perhubungan J.A. Barata mengatakan para penyelam sudah mengidetifikasi lokasi kotak hitam dan menandai area tersebut untuk pengangkatan.

Para penyelam mengatakan kotak hitam terjepit di antara serpihan pesawat dengan kedalaman 30-32 meter dan tim pencari berusaha menggunakan balon untuk mengangkat serpihan pesawat.

Investigasi terhadap kotak hitam harus dapat menjawab mengapa Airbus A320 mengalami kecelakaan pada 28 Desember lalu. Penyidik menggunakan informasi dari kotak hitam untuk merekonstruksi saat-saat terakhir sebelum kecelakaan. Hasil dari penyelidikan ini akan menjadi rekomendasi untuk mencegah bencana lainnya.

"Kotak hitam merekam parameter penerbangan pesawat saat kritis," kata Mark D. Martin, CEO Dubai Martin Consulting LLC. "Ini akan menjadi hal penting dalam memahami apa yang terjadi pada saat-saat penting penerbangan."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper