Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan menyusun Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok untuk memastikan kebijakan pupuk bersubsidi diberikan petani desa hutan di beberapa daerah dalam kawasan hutan.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan telah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian dan distributor pupuk, Petrokimia Gresik untuk memberikan alokasi pupuk bersubsidi kepada petani desa hutan.
“Disepakati kebijakan untuk diberikan pupuk bersubsidi juga bagi petani desa hutan dengan menyusun RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) dan menyampaikan kepada DinasPertanian setempat,” katanya Kamis, (8/1/2015).
Siti mengatakan petani desa hutan memang tidak sebanyak petani sawah namun diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap program kedaulatan pangan yang digagas pada pemerintahan ini.
Selama ini, dia mengatakan Pemerintah belum memasukkan petani desa hutan sebagai target penerima pupuk besubsidi meskipun yang ditanam adalah tanaman pangan berupa padi dan jagung.
Hal tersebut disebabkan lokasi penanaman berada dikawasan hutan produksi, yakni dengan mengaplikasikan sistemtumpang sari kayu jati dan padi.
Area tersebut dinamakan Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat, salah satunya terjadi dalam konsesi milik Perhutani di Ngawi, Jawa Timur.
Dalam konsesi Perhutani, rata-rata total produksi padi dan jagung oleh petani desa hutan mencapai 965.000 ton/tahun.
Petani Desa Hutan, Menteri Siti Susun Rencana Pemberian Subsidi Pupuk
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan menyusun Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok untuk memastikan kebijakan pupuk bersubsidi diberikan untuk petani desa hutan di beberapa daerah dalam kawasan hutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Irene Agustine
Editor : Bambang Supriyanto
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
10 jam yang lalu
Bos Eramet Buka-bukaan Soal RI Batasi Pasokan Nikel
12 jam yang lalu
Sederet Saran dari Ekonom untuk Lompatan Pertumbuhan Ekonomi RI
15 jam yang lalu