Bisnis.com, PALEMBANG – Sumatera Selatan tidak hanya mengekspor komoditas perkebunan, seperti karet dan minyak sawit mentah, tetapi mulai merambah komoditas lainnya, salah satunya kodok hijau.
Data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumsel menunjukkan meski tidak masuk dalam 7 komoditas andalan untuk ekspor namun kodok hijau sudah menempati peringkat ke-13 untuk nilai dan volume ekspor tertinggi provinsi itu.
Kepala Disperindag Sumsel Permana mengatakan ekspor kodok hijau mulai terjadi sejak 6 tahun – 7 tahun yang lalu.
“Kodok hijau itu tidak dipelihara tetapi ditangkap langsung di alam dan terkenal dengan khasiat untuk obat-obatan, makanan maupun produk kosmetik,” katanya, Jumat (9/1/2015).
Saat ini Sumsel sendiri mampu mengekspor 400 ton hingga 500 ton kodok hijau per tahun. Adapun pasar ekspornya ditujukan kepada negara di Eropa, seperti Perancis, Inggris dan Belanda.
“Harga kodok hijau itu juga tergolong tinggi sekitar 6 dolar AS – 7 dolar AS per kilogram, malah lebih tinggi harga kodok hijau dibanding kopi yang sudah menjadi komoditas andalan Sumsel sejak lama,” paparnya. (Bisnis.com)
BACA JUGA:
PRESDIR PT SENTUL CITY TERSANGKA: KPK Panggil 7 Pengacara
PGG & Sinar Mas Bangun 100 Rumah untuk Pendeta di Papua
34 Kg Ganja Disita dari Sopir Angkutan Umum