Bisnis.com, MALANG - Pemkab Malang, Jawa Timur, mendesak pemerintah pusat segera merealisasikan asuransi pertanian agar petani lebih mempunyai kepastian dalam berusaha.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab. Malang Tomie Herawanto mengatakan untuk mendorong petani meningkatkan produktifitasnya dalam bertani maka bisa diwujudkan dengan adanya kepastian bahwa produk mereka tidak gagal penen serta harganya terjamin di pasar.
“Kalau produksi melimpah tapi harga di pasar turun tajam maka bagi petani dianggap kurang menguntungkan,” kata Tomie di Malang, Kamis (8/1/2015).
Karena itulah, perlindungan bagi produksi pertanian tidak hanya terkait dengan gagal dan tidaknya panen. Menurutnya, yang lebih penting terkait dengan harga di pasar.
Dengan begitu, maka pemerintah perlu menyusun harga patokan produksi (HPP) beberapa komoditas penting. Yang sudah ditetapkan pemerintah, HPP gula.
Dengan adanya HPP tersebut, maka jika harga komoditas masih di bawah HPP, perusahaan asuransi menanggung kekurangannya.
Peran pemerintah dalam hal ini membayar sebagian besar premi asuransi pertanian, sebagian kecil lagi ditanggung petani sendiri.
Model perlindungan seperti itu, kata dia, lebih efektif daripada dengan skema bantuan sarana produksi (saprodi) kepada petani.
Bantuan saprodi sering tidak tepat sasaran dari sebaran penerima maupun target penerima. Petani yang mampu justru bisa saja memperoleh bantuan saprodi dengan berbagai cara.
Terkait dengan kesediaan petani membayar premi, dia optimsitis, petani akan mampu dan membayar premi dengan pertimbangan program akan menguntungkan mereka dengan memberikan perlindungan atas usaha tani.
Dengan dilindunginya komoditas pertanian lewat program asuransi, maka petani akan bergairah untuk berusaha. Kegairahan petani pada gilirannya dapat meningkatkan produktifitas pangan menuju kedaulatan pangan.
“Kalau petani tidak khawatir harga komoditas anjlok maupun gagal panen, maka otomatis mereka akan giat bercocok tanam,” ujarnya.
Hortikultura
Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia Jawa Timur Sukoco juga mengusulkan tentang pentingnya produksi pertanian, termasuk tanaman holtikultura, dilindungi asuransi.
Dengan dilindunginya produksi pertanian lewat asuransi, maka petani lebih tenang dalam usahanya. Apalagi jika lahan pertanian holtikultura sangat rawan bencana karena berada di bawah maupun di lereng gunung berapi.
Tanaman holtikultura sangat rawan gagal panen karena faktor semburan debu akibat erupsi gunung berapi. Yang menjadi pertanyaan, perusahaan asuransi mana yang bersedia menjual produk perlindungan bagi tanaman holtikultura karena risikonya terlalu tinggi.