Bisnis.com, JAKARTA--Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) mendesak pemerintah menyediakan kebutuhan lahan untuk komoditas tebu.
Ketua KTNA Winarno Thohir mengatakan kebutuhan lahan tebu diperlukan karena produksi gula dalam negeri masih kurang sehingga dipenuhi lewat impor.
"Kita baru produksi itu baru hanya konsumsi, belum bisa industri, masih impor. Jadi, untuk lahan tebu itu harus segera," ujarnya Senin (29/12/2014).
Dia menambahkan tebu tidak seperti padi, jagung, atau kedelai, yang dapat menggunakan sistem pola tanam dengan tanaman lain. Oleh karena itu, kebutuhan lahan tebu ini khusus dan perlu segera disediakan untuk memenuhi kebutuhan gula yang masih kurang.
Menurutnya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian Agraria dan Tata Ruang perlu menyiapkan kebutuhan lahan ini. Setidaknya, lahan yang perlu disediakan seluas 10.000 hektar untuk satu pabrik gula.
Minimal untuk satu pabrik gula itu 10.000 hektar. Kalau sesuai rencana Kementan yang mau buat 10 pabrik gula berarti perlu sekitar 100.000 hektare, katanya.
Winarno menambahkan kebutuhan lahan ini dapat dengan mudah ditemui di wilayah Sumatera. Menurutnya, di wilayah itu masih banyak lahan yang belum dimanfaatkan dan cocok untuk pengembangan komoditas tebu.
"Kalau bangun pabrik jangan di Jawa, sudah penuh. Di sumatera, seperti Lampung, Palembang, Bengkulu, terus ke sana," ujarnya.