Bisnis.com, MAKASSAR - PT Semen Bosowa Maros memperkuat jaringan distribusi di Kawasan Timur Indonesia seiring dengan pengoperasian pabrik pengepakan semen berkapasitas 500.000 ton per tahun di Kabupaten Lombok Barat, NTB.
Pabrik pengepakan semen (silo packing plant/SPP) yang menelan investasi sebesar Rp84 miliar tersebut diestimasi bisa lebih mendukung efesisensi dan efektivitas distribusi Semen Bosowa dalam memasok kebutuhan di NTB maupun beberapa wilayah di sekitarnya. Keberadaan SPP itu juga diharapkan memberikan kontribusi bagi percepatan pembangunan infrastruktur di NTB.
Direktur Semen Bosowa Subhan Aksa mengemukakan SPP Lombok Barat yang dibangun terintegrasi dengan Pelabuhan Lembar itu merupakan pabrik pengepakan semen keenam milik perseroan di luar Sulawesi Selatan, pusat operasional PT Semen Bosowa.
Sejauh ini, SPP Semen Bosowa juga telah beroperasi di Banyuwangi (Jawa Timur), Ciwandan (Banten), Samarinda, Balikpapan (Kalimantan Timur), dan Kendari (Sulawesi Tenggara).
Khusus di NTB, konsumsi semen khusus secara rerata tumbuh hingga 11,74% per tahun, yang didukung oleh pertumbuhan sektor konstruksi yang mencapai 8,68%.
“Ini bagi kami sebagai peluang untuk melakukan ekspansi dan memperbesar market share," katanya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Kamis (25/12/2014).
Menurutnya, pengusaan pasar Semen Bosowa di NTB hingga saat ini telah mencapai 18,41% atau telah berada di urutan kedua setelah Indocement.
Di sisi lain, total kapasitas produksi Semen Bosowa di Sulsel mencapai 4 juta ton per tahun setelah mengoperasikan Kiln Plant di Kabupaten Maros berkapasitas 1,8 juta ton per tahun.
Selain itu, Semen Bosowa juga memiliki pabrik di Batam berkapasitas 1,2 juta ton yang dioperasikan oleh anak usaha perseroan yakni Semen Bosowa Indonesia (SBI).
Dengan demikian, total produksi semen yang dihasilkan perseroan dalam setahun telah mencapai 5,2 juta ton.
_1687503501.jpg?w=348&h=261)
