Bisnis.com,JAKARTA - Kementerian Pertanian akan menganggarkan dana Rp1,7 triliun untuk mengakselerasi peningkatan produksi kakao tahun depan.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan kucuran dana ini masih menunggu persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang kemudian akan digunakan untuk melanjutkan program serupa Gerakan Nasional (Gernas) Kakao yang sempat terhenti.
"Ini baru rencana semua, sudah masuk pada 2015, baru kita programkan. Kita masih olah datanya. Intinya untuk meningkatkan produksi," ujarnya seperti dikutip Bisnis, Selasa (23/12/2014).
Dia menambahkan nantinya program ini tidak akan jauh berbeda dengan Gernas. Menurutnya, untuk meningkatkan produksi nantinya akan ada rehabilitasi lahan kakao, distribusi bibit, dan penggerakan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL).
Namun, dia mengatakan belum mengetahui berapa luasan lahan yang akan direhabilitasi serta berapa keperluan bibit yang akan disebar. Menurutnya, perhitungan ini masih akan dikaji untuk disesuaikan dengan kebutuhan dan dana yang ada.
Sebelumnya, Amran mengatakan dengan program ini, Indonesia diharapakan dapat menjadi produsen kakao terbesar di dunia mengalahkan Ghana dan Pantai Gading. Saat ini, Indonesia masih berada di urutan ketiga di bawah kedua negara itu.
Produksi kita sekarang 600.000 ton. Saya minta kalau bisa 800.000 900.000 ton secara bertahap. Bertahap dari 600.000 ke 650.000, terus 700.000, 750.000, dan seterusnya. Kalau ini bagus akan terus berjalan, katanya.
Kemudian, selain menggenjot produksi, dia mengatakan juga akan meningkatkan hilirisasi kakao hingga tiga tahun ke depan. Dengan hilirisasi ini, lanjutnya, nilai tambah yang dapat diperoleh akan luar biasa ke depannya.