Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERTUMBUHAN EKONOMI 2015: Andalkan Belanja Pemerintah

Penyerapan anggaran jadi andalan utama pemerintah sebagai penopang kinerja ekonomi Indonesia di tengah tekanan eksternal akibat penguatan dolar AS.
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. 2015, andalkan belanja pemerintah/Bisnis
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. 2015, andalkan belanja pemerintah/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA—Penyerapan anggaran jadi andalan utama pemerintah sebagai penopang kinerja ekonomi Indonesia di tengah tekanan eksternal akibat penguatan dolar AS.

Realisasi berbagai proyek infrastruktur pada 2015 diharapkan mampu memacu ekonomi Indonesia tumbuh melewati 7% pada 2018.

Presiden Joko Widodo Selasa (23/12/2014) mengundang Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dan Ketua Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad ke Istana Merdeka.

Mereka menggelar rapat koordinasi tentang kondisi perekonomian saat ini dan rencana pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dalam beberapa tahun ke depan.

Jokowi mengatakan prioritas jangka pendek pemerintah bukan pertembuhan ekonomi. Pemerintah tidak menargetkan pertumbuhan tinggi pada RAPBN-P 2015 yang rencananya akan diajukan pada awal tahun depan.

“Kita ini realistis lah, kita tidak usah menetapkan target yang terlalu tinggi, tetapi saya sampaikan di depan, setelah tiga tahun ini kita harapkan sudah di atas 7%,” kata Presiden.

Fokus jangka pendek pemerintah adalah memastikan anggaran terserap lebih baik sejak awal tahun anggaran hingga seluruh proyek infrastruktur pemerintah terbangun tepat waktu.

Jokowi menilai penyerapan anggaran adalah penopang dari pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015, apalagi pemerintah sudah mendesain ruang fiskal yang besar melalui pengalihan dana subsidi BBM ke sektor produktig.

“Serapan anggaran itu sangat menentukan tumbuh tidaknya tahun depan ekonomi kita karena ruang fiskal kita sekarang ini sudah longgar, tetapi implementasi dari setiap kebijakan harus segera dimulai,” kata Presiden.

Gubernur BI menyambut baik komitmen Presiden memacu pengeluaran pemerintah di sektor produktif dan memangkas pengeluaran tidak produktif melalui pemangkasan belanja subsidi BBM.

Dia setuju bahwa belanja pemerintah adalah kunci utama pencapaian target pertumbuhan ekonomi 5,4%—5,8% pada 2015.

“Yang pasti bisa dilihat, dalam waktu satu tahun adalah saving sampai Rp120 triliun [dari pemotongan subsidi BBM] bagaimana alokasinya jadi pengeluaran produktif dan apa betul-betul terealisasi di tahun berjalan,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper