Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Komoditas Hortikultura, Ewindo Perkenalkan Umbi Benih Kentang

PT East West Seed Indonesia (Ewindo) siap memproduksi umbi benih kentang berkualitas guna memenuhi kebutuhan dan meningkatkan produktivitas lahan petani hortikultura lokal.
Managing Director Ewindo Glenn Pardede perkenalkan umbi benih kentang/Antara
Managing Director Ewindo Glenn Pardede perkenalkan umbi benih kentang/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - PT East West Seed Indonesia (Ewindo) siap memproduksi umbi benih kentang berkualitas guna memenuhi kebutuhan dan meningkatkan produktivitas lahan petani hortikultura lokal.

Umbi benih kentang itu diproduksi melalui area aeroponik di Lembang, Bandung, dan mulai didistribusikan ke pasar pada 2016.

"Kapasitas produksi umbi benih kentang ini 10.000 ton per tahun. Total kebutuhan kentang nasional 130.000 ton per tahun, sedangkan ketersediaan benih berkualitas dan bersertifikat kurang dari 15 persen," kata Glenn Pardede, Managing Director Ewindo, dalam keterangan tertulis, Kamis (18/12).

Ewindo memperkenalkan umbi benih kentang pada Selasa (16/12) di Kabupaten Lembang, Jawa Barat.

Glenn menambahkan guna  menyosialisasikan benih umbi kentang berkualitas kepada kalangan petani, Ewindo menjalin kerja sama dengan Syngenta Foundation, Balai Penelitian Sayuran (Balitsa), dan Balai Penelitian Sayuran dan Buah (BPSB) Jawa Barat.

Untuk mencapai target 10.000 ton, Ewindo menerapkan teknologi aeroponik yaitu teknologi budi daya tanpa menggunakan media tanam untuk menghasilkan benih G-0 dan, selanjutnya akan dikembangkan menjadi G-2 dan G-3 yang siap dipasarkan.

Teknologi aeroponik untuk produksi benih kentang baru pertama kali digunakan di Indonesia. Ewindo menerapkan teknologi ini karena benih yang dihasilkan lebih berkualitas dan kemampuan produksi tanaman lebih besar.

Menurut Glenn, produktivitas petani kentang Indonesia masih sangat rendah, hanya mampu memproduksi maksimal10 ton per hektare, padahal di Eropa mampu memproduksi 50 ton per hektare.

"Melalui umbi benih produksi Ewindo diharapkan produktivitas dapat ditingkatkan menjadi 20 ton per hektare sampai 25 ton per hektare," ungkap Glenn.

Dia menjelaskan lahan petani kentang di Indonesia saat ini 70.000 hektare, seharusnya membutuhkan benih umbi kentang berkualitas sekitar 130.000 ton per tahun terkait dengan ketahanan pangan nasional.

Program Director Sygenta Foundation Teddy H. Tambu mengatakan, sebagai lembaga nirlaba didirikan untuk meningkatkan taraf hidup petani caranya melalui bimbingan teknis langsung kepada petani atau melalui perusahaan benih seperti Ewindo.

"Kerja sama dengan Ewindo hanya difokuskan kepada pengenalan dan bimbingan teknis bertanam kentang kepada petani dengan tujuan akhir mereka menjadi sejahtera," ungkapnya.

Project Manager Ewindo untuk Kentang M. Hariyadi Setiawan mengatakan, bagi petani kentang yang dibutuhkan adalah tanaman yang mampu menghasilkan buah yang banyak, serta tahan terhadap hama dan penyakit sehingga biaya pemeliharaan sampai panen lebih efisien.

Menurut Hariyadi, kemampuan petani kentang yang sebagian besar diproduksi di daerah Jawa sebenarnya sangat bagus, tetapi karena terbatasnya benih berkualitas membuat produksi mereka rendah yang pada akhirnya berpengaruh terhadap pendapatan.

"Kita akan memberikan pelatihan kepada petani kentang mulai dari budi daya, penggunaan pupuk, obat, dan pestisida agar jangan berlebih. Tanaman kentang ini butuh 3 bulan untuk panen dan hasilnya dapat langsung dinikmati," ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper