Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bidik Penjualan Naik 100 Persen, PT Jamu Borobudur Bidik Pasar Online

PT Industri Jamu Borobudur serius memasarkan produk melalui online pada 2015 dengan target penjualan meningkat100% dibandingkan dengan penjualan manual yang selama ini dilakukan perusahaan.
Ilustrasi/Jibi
Ilustrasi/Jibi

Bisnis.com,SEMARANG - PT Industri Jamu Borobudur serius memasarkan produk melalui online pada 2015 dengan target penjualan meningkat100% dibandingkan dengan penjualan manual yang selama ini dilakukan perusahaan.

Direktur Utama PT Industri Jamu Borobudur Rachmat Sarwono mengatakan prospek market online untuk produk herbal pada tahun mendatang makin diminati oleh masyarakat secara luas.

Oleh sebab itu, penjualan tidak bisa monoton bergantung pada konsep tradisional dengan bertemu langsung dengan pembeli.

Hingga saat ini, pihaknya sedang mempersiapkan infrastruktur pemasaran via online dengan menggandeng jasa layanan online dan lembaga perbankan.

“Saat ini penjualan online sudah dilakukan. Namun belum terlalu serius. Tahun depan kami kerjasama dengan layanan jual beli online. Dan pihak perbankan untuk mempermudah pembayaran,” katanya kepada Bisnis, Selasa (16/12/2014).

Rachmat menguraikan market terbesar selama ini didominasi wilayah Jakarta dan sekitarnya. Pasar berikutnya meliputi Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Makasar.

Saat ini, ujarnya, perusahaan beralih menggunakan teknologi terbaru untuk meningkatkan kapasitas produksi. Dia mengatakan penggunaan teknologi seiring tuntutan kemajuan zaman dengan mempertahankan kualitas produk yang berjumlah 100-an jenis.

“Dulu, orientasi industri memikirkan padat karya. Sekarang sudah beda. Teknologi harus dimanfaatkan maksimal,” ujarnya.

Dalam kurun satu tahun, lanjut Rachmat, perusahaan juga gencar promosi lewat iklan media televisi, media cetak dan radio. Alhasil, perolehan pendapatan penjualan semua produk herbal meningkat hingga 200% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Beberapa produk unggulan dari industri jamu yang berkantor pusat di Semarang antara lain Mastin, Sendi dan EM kapsul.

Rachmat mengatakan pasokan bahan baku jamu diperoleh dari petani lokal yang berada di masing-masing daerah di Jateng.

“Kami melihat, industri jamu di Jateng akan terus berkembang. Ini peluang besar. Apalagi, ketersedian bahan baku melimpah,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khamdi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper