Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mendag Rachmat Gobel: Belum Saatnya Setop Impor Gula Mentah

Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menyatakan belum dapat mengeluarkan kebijakan untuk menyetop impor gula mentah karena justru akan menimbulkan dampak bagi inflasi.
Ilustrasi gula impor/Antara
Ilustrasi gula impor/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menyatakan belum dapat mengeluarkan kebijakan untuk menyetop impor gula mentah karena justru akan menimbulkan dampak bagi inflasi.

"Impor gula rafinasi bisa disetop, tetapi impor raw sugar tidak bisa disetop begitu saja," tegasnya dalam acara pendidikan dan pelatihan kader organisasi tingkat daerah (Diklatda) 2014 Himpunan Pengusaha Muda DKI Jakarta (Hipmi Jaya), Selasa (16/12).

Dia menjelaskan impor gula mentah selanjutnya diproses untuk menjadi gula rafinasi, dan gula rafinasi untuk memenuhi kebutuhan industri makanan dan minuman.

Mendag menambahkan jika impor gula disetop akan menimbulkan dampak bagi melambungnya harga produk makanan dan minuman.

Jika itu terjadi, sambung Rachmat Gobel, akan menimbulkan dampak bagi inflasi dan kondisi tersebut tidak baik bagi perekonomian.

"Jadi, bukan seperti itu caranya, menyetop impor gula. Ada cara lain yang bisa dilakukan," ujar Mendag.

Seperti diketahui, Pada 2015 pemerintah berencana memberikan alokasi impor gula mentah sebanyak 2,8 juta ton atau sama seperti tahun 2014.

Untuk tahap pertama pada Januari-Maret 2015, alokasi impor gula mentah untuk kebutuhan industri sebesar 600.000 ton.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper