Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketiga di Asia Tenggara, Garuda Maintainance Facilities Raih Sertifikat EASA

PT Garuda Maintainance Facilities AeroAsia menjadi organisasi desain atau Design Organization Approval (DOA) ketiga di Asia Tenggara yang meraih sertifikat pengakuan EASA setelah menjalani lima fase sertifikasi selama sembilan bulan.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Maintainance Facilities AeroAsia menjadi organisasi desain atau Design Organization Approval (DOA) ketiga di Asia Tenggara yang meraih sertifikat pengakuan EASA setelah menjalani lima fase sertifikasi selama sembilan bulan.

Sertifikat DOA dengan nomor approval EASA.21J.565 itu diserahkan oleh Direktur Sertifikasi EASA, Dr. Norbert Lohl kepada Head of Design Oganisation GMF AeroAsia, Irfansyah Nasution di Cologne, Jerman akhir November 2014.

DOA GMF menjadi organisasi rancang bangun pertama dan satu-satunya di Indonesia yang mampu mendapatkan pengakuan dari otoritas penerbangan sipil Eropa. “Pencapaian ini sejalan dengan visi GMF menjadi MRO kelas dunia pada tahun 2015,” kata Irfansyah.

DOA merupakan organisasi desain yang mempunyai kemampuan melakukan proses rancang bangun desain pesawat terbang. Dua DOA di Asia Tenggara yang lebih dulu memiliki sertifikat EASA adalah ST Aerospace dan JAMCO Aero Design & Engineering yang berbasis di Singapura.

Dengan prestasi ini, DOA GMF AeroAsia sejajar dengan organisasi desain kelas dunia yang diakui EASA seperti Lufthansa Technik AG, SR Technics Switzerland, KLM Engineering & Maintenance, dan lain-lain. Keberhasilan DOA GMF mendapat sertifikat EASA dalam sembilan bulan ini juga lebih cepat dibandingkan rata-rata organisasi desain lain yang membutuhkan waktu satu hingga tiga tahun.

Irfansyah mengatakan scope pekerjaan desain yang disetujui oleh EASA adalah minor changes dan minor repairs terhadap cabin interiors, structure, installation of avionics equipment serta electrical systems. Dengan approval EASA ini, DOA GMF berhak membuat desain yang terkait dengan perubahan dan perbaikan minor untuk interior kabin pesawat, struktur pesawat, instalasi perlengkapan avionic dan sistem elektrik untuk large aircraft seperti B737, B747, B777, A330, A320,CRJ1000, ATR72, dan lain-lain. Pekerjaan yang terkait dengan modifikasi ini tumbuh seiring dengan pertumbuhan jumlah pesawat di kawasan domestik, regional dan global.

“Target kita DOA GMF mendapat sertifikat approval EASA untuk major repair sebagai tingkatan tertinggi dalam DOA pada tahun 2016,” katanya.

Menurut Agus Pribadi Muhardjanto selaku Chief of Airworthiness Office GMF, dalam industri perawatan pesawat, pekerjaan yang membutuhkan desain, baik untuk konversi maupun modifikasi kabin pesawat terus meningkat.

Kabin pesawat biasanya diperbaharui setiap lima tahun sekali. Berdasarkan jumlah pesawat yang beroperasi secara global, diperkirakan ada 63.000 pekerjaan modifikasi kabin dan 26.000 modifikasi kabin VIP hingga tahun 2029. Potensi lainnya adalah konversi 2.600 pesawat komersial menjadi pesawat kargo atau 130 pesawat setiap tahun hingga 2029.

“Nilai pekerjaan ini per tahun sekitar USD 5-10 juta. Pasar untuk modifikasi memang belum sebesar pekerjaan lain dalam perawatan pesawat. Tapi, pasarnya terus tumbuh seiring dengan pertumbuhan jumlah pesawat,” katanya.

DOA GMF membidik pasar regional dengan menawarkan jasa desain berupa modifikasi dan repairuntuk customer seperti Garuda Indonesia, Citilink, Sriwijaya Air, Travira Air, Airfast Indonesia,dan lain-lain. Untuk pasar global seperti operator pesawat dari negara-negara Afrika dan Asia lainnya.

DOA GMF berpengalaman panjang dalam pekerjaan modifikasi kabin berbagai tipe dan jenis pesawat sehingga kompetensi sumber daya manusianya terus berkembang. DOA GMF pertama kali meraih sertifikat approval dari DKUPPU tahun 2010 untuk Class B (minor change) dan tahun 2012 untuk Class C (major change)bagi large aircraft dan commuter aircraft.

Indonesia memiliki enam Organisasi Rancang Bangun (DOA) yakni GMF AeroAsia, Merpati, Lion Air, ACS, Dirgantara Indonesia, dan Nusantara Turbin Propulsi. DOA GMF merupakan pioneer organisasi rancang bangun di Indonesia yang meraih sertifikat approval Supplemental Type Certificate (STC) dari Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU).

Sertifikat STC (major change) merupakan level pekerjaan desain tertinggi dari DKUPPU yang diberikan ke DOA. Sedangkan sertifikat Class D diberikan untuk pabrik pesawat terbang. Saat ini, DOA GMF juga ditunjuk oleh EASA sebagai koordinator seluruh aktifitas DOA dari negara non Uni Eropa di kawasan Asia Tenggara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper