Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MANAJEMEN GARUDA INDONESIA (GIAA): Ini 3 Strategi Dirut Baru

Direktur Utama Garuda Indonesia yang baru ditunjuk Arif Wibowo memfokuskan tiga strategi priotitas untuk kembali membangkitkan perusahaan yang merugi di akhir 2014 ini.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Arif Wibowo /Bisnis.com
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Arif Wibowo /Bisnis.com

Bisnis.com, TANGERANG - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang baru ditunjuk Arif Wibowo memfokuskan tiga strategi priotitas untuk kembali membangkitkan perusahaan pelat merah itu karena sempat merugi di akhir 2014.

Arif seusai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Kantor Garuda Indonesia, Tangerang, Jumat (12/12/2014) menyebutkan tiga strategi tersebut, yakni menggenjot keuntungan (revenue generator), mengendalikan biaya (cost driver), dan memastikan keuangan aman (refinancing).

"'Revenue generator menjadi penting karena kita harus menghasilkan uang semaksimal mungkin," katanya.

Dia mengatakan upaya untuk menggenjot keuntungan tersebut bisa didapat dari berbagai cara, di antaranya mulai dari sumber daya manusia (SDM), alat-alat kelengkapan perusahaan dan sebagainya.

Kedua, cost driver perlu direstrukturisasi karena harus kompetitif tahun depan Garuda menghadapi stagnansi ekonomi yang berpengaruh kepada angkutan udara, sehingga kita harus yakin cost kita benar-benar kompetitif

Ketiga, memastikan keuangan aman sampai satu tahun ke depan dengan cara memotong biaya-biaya yang tidak bernilai tambah (non-value added).

"Tiga yang paling penting kita pastikan secara finansial itu kita aman sampai satu tahun ke depan, prioritas saya dalam waktu dekat ini, metode banyak tetapi salah satunya refinancing," katanya.

Arif meminta waktu sekitar satu minggu untuk merinci strategi-strategi tersebut, serta menjabarkan besaran target yang akan dicapai.

Dia menilai tahun ini turbulensi ekonomi cukup besar yang dipicu oleh pertumbuhan ekonomi yang masih bertahan di 5,2 persen yang berdampak pada pertumbuhan penerbangan sekitar sembilan hingga 10 persen.

Selain itu, lanjut dia, depresiasi rupiah masih menjadi tantangan meskipun harga minyak dunia mengalami penurunan sebagai dampak positif.

"Kita lihat tahun ini turbulensinya 'head-win' (guncangan) cukup besar, ini yang saya bilang kita harus perhatikan yang paling penting, dua tahun ke depan program Garuda harus benar-benar kuat," katanya.

Mantan Dirut Garuda Emirsyah Satar dalam kesempatan yang sama berharap di bawah kepemimpinan Arif, maskapai yang telah mengoperasikan 160 armada itu bisa kembali "terbang lebih tinggi".

"Dengan dipimpin oleh Pak Arif, yang merupakan Ketua Inaca juga diharapkan Garuda bisa 'rebound' atau untung kembali di tahun depan," katanya.

Arif Wibowo menggantikan Emirsyah Satar yang sebelumnya telah mengundurkan diri per Kamis 11 Desember 2014 lebih cepat dari masa habis jabatannya pada Maret 2015.

Melalui surat yang ditujukan kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Emir, begitu ia akrab disapa resmi lepas dari maskapai pelat merah itu yang ia pimpin selama hampir dua periode.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper