Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Pembangkit Listrik ITMG Masih Dikaji

Rencana PT Indo Tambangraya Megah Tbk. untuk membangun pembangkit listrik belum menemui titik terang. Perseroan mengaku masih mengkaji kapasitas fasilitas tersebut dan anggaran yang diperlukan.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA--Rencana PT Indo Tambangraya Megah Tbk. untuk membangun pembangkit listrik belum menemui titik terang. Perseroan mengaku masih mengkaji kapasitas fasilitas tersebut dan anggaran yang diperlukan.

Keinginan emiten berkode ITMG tersebut untuk membangun pembangkit listrik sebenarnya sudah muncul sejak awal tahun. Direktur Keuangan Indo Tambang Raya Megah Edward Manurung mengatakan kebutuhan pasokan listrik di Indonesia masih besar, sehingga peluang bisnis pembangkit listrik cukup menggiurkan. Rencananya, perseroan akan menjual listriknya tersebut ke PT Perusahaan Listrik Negara (persero).

Perseroan saat ini memang masih mengkaji berapa besar kapasitas pembangkit listrik tersebut. Kabarnya, kapasitas fasilitas tersebut akan mencapai 100 MW. Edward menuturkan, untuk membangun pembangkit listrik 1 MW, investasi yang dibutuhkan sekitar US$1 juta. Dengan demikian, jika rencana tersebut terealisasi ITMG diperkirakan membutuhkan dana US$100 juta.

“Sampai saat ini belum ada realisasinya. Dulu saya bilang 2 x 100 MW itu kan ancang-ancang saja. Semuanya tergantung peluang dan kebutuhan pasarnya,” katanya, Rabu (10/12).

Sementara itu, penurunan harga komoditas batu bara yang tak kunjung membaik membuat ITMG mengerem ekspansi dan produksi. Tahun depan, perseroan hanya menganggarkan belanja modal US$80 juta atau tidak jauh berbeda dengan anggaran tahun ini. Dana capex ini mayoritas hanya akan digunakan untuk perawatan dan infrastruktur.

Sementara itu, produksi batu bara pada 2015 diperkirakan hanya akan tumbuh 1,6% menjadi 30 juta ton dari prediksi akhir tahun sebanyak 29,5 juta ton. Edward menuturkan, pasar yang masih kelebihan pasokan membuat ITMG memilih untuk menahan produksi. Dari sisi revenue,perseroan juga memperkirakan akan tertekan pada tahun depan. (Bisnis.com)

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : bisnis.com

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper