Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PABRIK SMELTER: Freeport Pertimbangkan Lokasi Baru

Perusahaan pertambangan Freeport Indonesia mempertimbangkan lokasi baru bagi instalasi pemurnian atau smelter tembaga, timah maupun emas di Jawa Timur.
Salah satu pabrik smelter. Freeport pertimbangkan lokasi baru/Bisnis
Salah satu pabrik smelter. Freeport pertimbangkan lokasi baru/Bisnis

Bisnis.com,  SURABAYA—Perusahaan pertambangan Freeport Indonesia mempertimbangkan lokasi baru bagi instalasi pemurnian atau smelter tembaga, timah maupun emas di Jawa Timur.

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Rozik Soetjipto mengatakan semula perusahaan memiliki satu pilihan lokasi smelter di Gresik. Namun demikian, lokasi tersebut perlu persiapan lebih lama karena ada keharusan reklamasi laut.

“Ini menyebabkan kami memerlukan waktu lebih lama, untuk reklamasi harus menunggu dulu,” jelasnya di sela-sela pertemuan dengan Komisi VII DPR di Surabaya, Selasa (9/12/2014).

Oleh karena itu, kata dia, diperkirakan perizinan tanah sampai pembangunan fisik bisa memerlukan waktu 17 bulan sampai 23 bulan ke depan. Problem waktu inilah yang sedang dibahas dengan pemerintah.

Saat menghadapi problem ini, Rozik menuturkan ada opsi lokasi baru masih di Gresik, tepatnya berada di sekitar Petrokimia Gresik. Titik baru ini sangat mendukung integrasi industri.

Dia menjelaskan  limbah pemurnian bisa diolah menjadi asam sulfat yang notabene bahan baku pupuk. Selain itu, limbah juga bisa digunakan untuk memasok keperluan industri semen.

“Lokasi baru ini datang belakangan tetapi masuk pertimbangan,” jelasnya sembari menambahkan, lokasi yang baru tanah sudah siap dan bisa langsung digunakan untuk membangun smelter.

Ketua Rombongan Komisi VII DPR Satya Widya Yudha mengatakan perkembangan rencana pembangunan smelter di Gresik ini akan dijadikan bahan kalangan wakil rakyat. “Ini akan menjadi masukan bagi kami tentang apa dan bagaimana tentang perkembangan proyek,” katanya.

Selain itu, kata dia, pertimbangan pembangunan smelter freeport di Jawa Timur juga diikuti pertimbangan matang, tidak hanya secara bisnis tetapi juga sosial. Oleh karena itu, faktor seperti tenaga kerja lokal diharapkan tetap menjadi pertimbangan kebijakan perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Miftahul Ulum
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper