Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengawasan Area Penangkapan Ikan Di Perbatasan Diprioritaskan

Pemerintah akan memprioritaskan pengawasan tangkapan ikan di daerah perbatasan pada tahun 2015 guna menekan kerugian negara akibat pencurian ikan serta berkontribusi dalam memaksimalkan pendapatan dari sektor maritim.
Bisnis.com, JAKARTA— Pemerintah akan memprioritaskan pengawasan tangkapan ikan di daerah perbatasan pada  2015 guna menekan kerugian negara akibat pencurian ikan dan memaksimalkan pendapatan dari sektor maritim.
 
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan alokasi kapal [pengawas]   akan dimaksimalkan di kawasan perbatasan dengan negara lain, khususnya Pulau Papua yang diketahui memiliki wilayah pengelolaan perikanan (WPP) yang  melimpah dibandingkan dengan daerah lain.
 
“Sudah saya canangkan, alokasi kapal  terbanyak untuk  2015 di daerah perbatasan, karena semua bentuk pencurian, baik itu ikan atau logging, lewat kapal perikanan,” katanya dalam Rapimnas Kadin “Mengembalikan Kejayaan Ekonomi Maritim”, Jakarta, (8/12/2014).
 
Menurutnya, pencanangan tersebut dilakukan karena daerah yang berbatasan langsung menjadi yang paling terkena dampak [pencurian ian], terlihat dari minimnya hasil tangkap yang berpengaruh terhadap tingkat konsumsi ikan seperti yang terjadi di Papua.
 
Susi mengklaim pada tahap  awal  pencegahan pencurian ikan berupa  kebijakan moratorium perizinan kapal eks-asing dan pelarangan alih muatan sejak awal November lalu  membuat jumlah ikan di perairan WPP-RI menjadi stabil dan menurunkan harga ikan tenggiri sehingga  lebih terjangkau.
 
“Dalam sebulan ini sudah surplus, ini membuat penurunan harga ikan tenggiri dari Rp7.500 menjadi Rp4.500 saja,” katanya.
 
Menko Kemaritiman Indroyono Susilo mengatakan penenggelaman kapal yang  dilakukan pihaknya dan KKP bertujuan untuk memperingatkan kapal-kapal asing lainnya yang selama ini melakukan praktek pencurian ikan di WPP-RI.
 
Dengan teknologi vesell monitoring system (VMS) , Indroyono mengatakan banyak kapal --di luar 5.300 kapal legal--  tertangkap radar satelit yang  tengah melakukan praktek penangkapan ikan di perairan Indonesia secara illegal.
 
“Ternyata dengan VMS yang terdeteksi banyak sekali, sehingga kalau kita mau menenggelamkan kapal itu banyak sekali,” katanya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Irene Agustine

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper