Bisnis.com, JAKARTA - PT Kimia Farma Tbk. tengah mencari partner strategis dari perusahaan pelat merah untuk membangun rumah sakit senilai Rp300 miliar.
Direktur Utama Kimia Farma Rusdi Rosman mengatakan perseroan sebenarnya sudah menekanmemorandum of understanding (MOU) dengan beberapa emiten konstruksi seperti PT Wijaya Karya Tbk. dan PT Adhi Karya Tbk. untuk proyek tersebut. Namun, belum ada tindak lanjut dari nota kesepahaman tersebut.
“Kami maunya sih secepatnya, tapi susah karena sepertinya belum ada yang cocok dengan persyaratan yang kami minta,” ujarnya kepada Bisni.com.
Rusdi melanjutkan beberapa permintaan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga sulit dipenuhi oleh emiten farmasi pelat merah tersebut. Dia mencontohkan, KAEF diminta untuk menggadaikan sertifikat ke perbankan guna memuluskan investasi tersebut. Namun, manajemen menolak melakukannya.
Kimia Farma terus menjalin komunikasi intensif dengan perusahaan konstruksi pelat merah lainnya.
Dia berharap rencana tersebut sudah bisa direalisasikan pada 2015. Jika tidak ada BUMN yang bisa diajak kerja sama, tidak menutup kemungkinan KAEF akan mencari partner strategis dari perusahaan swasta. “Kalau mereka [BUMN] enggak ada yang mau ya kami akan cari dari swasta,” tambahnya.
Selain berniat membangun rumah sakit, perseroan juga berencana merambah bisnis properti dengan membangun hotel guna memaksimalkan aset. Tahap awal, perseroan mengincar kawasan Bandung dan Jakarta. Hotel ini nantinya akan terintegrasi dengan apotek dan klinik yang dimiliki perseroan.