Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pertambangan batubara Indonesia (APBI) memperkirakan produksi batu bara Indonesia pada tahun ini lebih rendah 15 juta ton dari produksi pada tahun lalu. Penyebabnya, harga batu bara yang terus turun sepanjang 2014.
Ketua Umum APBI Bob Kamandanu mengatakan rendahnya harga jual batu bara telah memukul kinerja perusahaan batu bara dalam negeri.
Turunnya permintaan diperkirakan menjadi penyebab kondisi tersebut, karena itu sebagian besar perusahaan batu bara terpaksa menahan produksinya sembari berharap harga batu bara terdongkrak.
“Regulasi yang ada, penerapan kewajiban eksportir terdaftar [ET] menambah beban pelaku usaha. Pengusaha akan menahan produksinya hingga harga batu bara membaik,” katanya usai acara coffee morning di Ditjen Mineral dan Batu bara, Jumat (5/12/2014).
Lebih jauh, Bob tidak yakin upaya perusahaan yang akan menurunkan produksi batu baranya akan berdampak baik pada penaikan harga. Sebab, jelasnya, produsen batu bara lainnya seperti Australia tidak mengurangi produksinya.
“Harga bisa naik kalau sesama produsen sepakat kurangi produksi batu baranya, karena itu kalau bisa bikin kartel dengan Australia sesama produsen batu bara,” pungkasnya.