Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan (IPK) 2014 secara nasional mengalami penurunan. IPK tahun ini hanya sebesar 55,50 menurun 0,81 dari tahun lalu yang sebesar 56,31.
“IPK secara nasional masih kategori menengah rendah,” kata Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Rabu (3/12/2014).
Hanif mengatakan sebanyak 26 provinsi masuk kategori menengah bawah dan enam provinsi masuk kategori rendah. Adapun satu provinsi, yakni Kalimantan Utara belum bisa diukur keberhasilan pembangunan ketenagakerjaannya.
Indikator yang digunakan dalam pengukuran IPK tersebut adalah penduduk dan tenaga kerja, kesempatan kerja, pelatihan dan kompetensi kerja, produktivitas tenaga kerja, hubungan industrial, perencanaan tenaga kerja, pengupahan dan kesejahteraan tenaga kerja, jaminan sosial tenaga kerja, dan pola kondisi lingkungan kerja.
Adapun indikator yang indeksnya rendah menurut Hanif adalah pelatihan dan kompetensi kerja, produktivitas tenaga kerja, hubungan industrial, serta kondisi dan lingkungan kerja.
Indeks Ketenagakerjaan Menurun
Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan (IPK) 2014 secara nasional mengalami penurunan. IPK tahun ini hanya sebesar 55,50 menurun 0,81 dari tahun lalu yang sebesar 56,31.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Tegar Arief
Editor : Martin Sihombing
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

9 menit yang lalu
Nilai Pertaruhan GOTO di Lini Bisnis Fintech

19 menit yang lalu
IDX Composite Poised to Resume Rally as Investors Await Earnings Season
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
