Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPR Ragukan Tawaran Diskon Minyak Impor US$15/Barel dari Sonangol EP

Politisi Partai Golkar Mukhamad Misbakhun meragukan diskon pembelian dan kerja sama minyak impor asal Angola Sonangol EP yang disampaikan ke publik oleh Surya Paloh, Rini Soemarno dan Sudirman Said.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Politisi Partai Golkar Mukhamad Misbakhun meragukan diskon pembelian dan kerja sama minyak impor asal Angola Sonangol EP yang disampaikan ke publik oleh Surya Paloh, Rini Soemarno dan Sudirman Said.

Pasalnya, Indonesia dalam hal ini Pertamina akan mendapatkan harga lebih murah dengan diskon US$15/barel dari Market Price.

"Saya meragukan ada harga minyak didiskon hingga US$15/bbl. Pasalnya harga minyak di dunia selalu mengikuti harga pasaran, ada term and condition, kemudian ada biaya angkut dsb. Banyak loh diskon itu," ujar Misbakhun kepada Wartawan di Jakarta, Jumat (28/11/2014).

PT Pertamina (Persero) menandatangani kesepakatan bersama dengan BUMN Migas Angola, Sonangol EP pada Jumat siang (31/10/2014).

Kerja sama tersebut antara lain bertujuan untuk mengamankan suplai minyak mentah untuk kebutuhan BBM di Indonesia.

Wapres Jusuf Kalla mengatakan kesepakatan tersebut adalah salah satu strategi Indonesia mencari sumber minyak mentah alternatif demi memenuhi kebutuhan 1,6 juta barel per hari Indonesia.

Menurutnya, ide dan gagasan soal Sonangol itu menarik untuk mencari jalan keluar terhadap sistem rente pedagangan minyak dunia yang sifatnya 'G to G'.

Jika itu dilakukan harga minyak yang dikonsumsi di Indonesia menjadi lebih murah. Namun, perlu ditegaskan bahwa kerja sama ini harus benar-benar dilakukan secara G to G melalui Pertamina, jangan lagi melalui pihak ketiga seperti Surya Energi.

"Transparansi itu penting. Lakukan secara Goverment to Goverment, jangan pakai operator lapangan lagi. Kalau akhirnya pemerintah melalui orang ketiga, seperti Surya Energi. Ini namanya mafia ganti mafia," tegasnya.

Dirinya mengibaratkan partai berkuasa dan berada disekeliling Jokowi seolah mendapatkan jalan khusus untuk mendapatkan beberapa proyek.

"Dahulu kamu yang berkuasa, sekarang giliran Aku, karena saat ini partai aku yang berkuasa," celotehnya.

Untuk diketahui, respons teknis Sonangol Asia per tanggal 20 November 2014, menjawab surat Pertamina, per tanggal 18 November 2014 mengenai "Counter To The Proposed Contractual Volume 2015" mengungkapkan bahwa Sonangol secara tegas menjawab permintaan Pertamina mengenai diskon US$15/bbl tidak dapat diberikan dan masih mengacu ke normal-market price.

Sebelumnya Surya Paloh, Rini Soemarno dan Sudirman Said menyatakan harga dari Sonangol lebih murah US15$/barel dan penghematan hingga 25% untuk impor crude oil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Sepudin Zuhri
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper