KKP Galang Dukungan Pengelolaan Dan Konservasi Sidat

Bisnis.com, JAKARTA-- Kementerian Kelautan dan Perikanan menjalin kerjasama dengan Japan International Cooperation Agency  Indonesia dalam upaya pengelolaan dan konservasi ikan sidat jenis Anguilla bicolor.

Dirjen Perikanan Tangkap KKP Gellwyn Jusuf menyatakan saat ini ada Indikasi penurunan sumber daya sidat karena pola penangkapan yang tidak ramah lingkungan, pembangunan bendungan tanpa ada sarana fish way  serta banyaknya benih ikan sidat di Indonesia yang dijual secara illegal ke luar negeri.

Dia berharap  kerjasama yang diawali dengan simposium tersebut dapat memberikan pembelajaran sehingga nantinya bisa diadopsi perikanan Indonesia 

"Untuk keberlanjutan sumber daya sidat, pengembangan sistem budidaya dan terciptanya iklim perdagangan yang harmonis," katanya di Jakarta, (25/11/2014)

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya menyatakan bahwa estimasi potensi produksi budidaya sidat di Indonesia mencapai 12.000 ton/tahun. 

Potensi sumber daya ikan sidat di Indonesia sangat tinggi. Sebagian spesies sidat dunia ada di Indonesia, yakni 10 (sepuluh) dari 19 (sembilan belas) jenis sidat ada di Indonesia. 

Diantaranya adalah Anguilla celebensis dan Anguilla borneensis (Kalimantan dan Sulawesi), Anguilla interioris dan Anguilla obscura (Pantai Utara Papua), Anguilla bicolor pasifica (sepanjang pantai Samudera Pasifik di Indonesia) dan Anguilla marmorata (di seluruh Indonesia). 

Simposium itu melibatkan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Pemerintah Daerah (Provinsi, Kabupaten/Kota), Lembaga Riset, Penelitian dan Perguruan Tinggi, Masyarakat Nelayan dan Pembudidaya, serta swasta atau LSM perairan umum daratan.

“Dengan melibatkan beberapa Kementerian/Lembaga ini, diharapkan dapat disepakati strategi pengelolaan dan konservasi Sidat Anguilla bicolor,  strategi pengembangan budidaya dan harmonisasi perdagangan serta identifikasi skala dan teknologi budidaya  yang dapat diterapkan”, katanya.