Bisnis.com, JAKARTA— Calon investor asal Korea Selatan, Taiwan, dan China siap menanamkan investasi di sektor industri lampu Light Emitting Diode (LED).
Ketua Umum Asosiasi Perlampuan Listrik Indonesia (Aperlindo) John Manoppo menuturkan produsen lampu asal tiga negara tersebut sedang menjajaki kemungkinan investasi pabrik lampu Light Emitting Diode (LED).
Menurutnya, investor asal Taiwan dan China akan lebih dulu memulai menanamkan modalnya. Target pemerintah untuk mengaliri listrik keseluruh pelosok negeri pada 2019 memancing hadirnya investasi pada sektor ini.
“Mereka tertarik karena Pemerintah menargetkan mengaliri listrik di seluruh wilayah pada 2019, sekaligus membangun pembangkit listrik sebesar 35.000 megawatt,” tuturnya saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (25/11).
Saat ini konsumsi lampu LED di pasar Indonesia memang belum tinggi, hanya berkisar 40 juta unit pada 2014, sementara konsumsi lampu hemat energi (LHE) masih menguasai sebesar 340 juta unit. John mengatakan, potensi bergesernya basis produksi lampu akan terjadi seiring terus meningkatnya upah buruh di China, Korea dan Taiwan.
Sebagai salah satu industri padat karya, investasi pabrik lampu patut diarahkan ke Indonesia mengingat akan menyerap tenaga kerja besar. Menurutnya, produksi lampu LHE di China sudah mulai beralih pada produksi LED, akibat mulai beralihnya tren konsumsi lampu di dunia. Nantinya, realisasi investasi pabrik LED diproyeksi menghabiskan dana lebih dari US$5 juta untuk setiap pabriknya.