Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Kemasan Tak Terpengaruh Penurunan Petrokimia

Industri hilir merasa tidak ada pengaruh signifikan dari penurunan harga petrokimia global terhadap harga jual kemasan terutama flexible packaging, bahkan harga direncanakan naik mulai 2015. n

Bisnis.com, JAKARTA—Industri hilir merasa tidak ada pengaruh signifikan dari penurunan harga petrokimia global terhadap harga jual kemasan terutama flexible packaging, bahkan harga direncanakan naik mulai 2015. 

Direktur Pengembangan Bisnis Federasi Pengemasan Indonesia Ariana Susanti mengatakan kenaikan harga komponen biaya produksi lain tak sebanding dengan penurunan harga petrokimia. Petrokimia merupakan cikal bakal bahan baku kemasan khususnya yang berbasis plastik.

“Penurunan harga petrokimia hanya sedikit, jadi ya impas saja [terhadap ongkos produksi]. Kan ada kenaikan lain, seperti karena listrik dan BBM yang membuat harga barang lain naik,” tuturnya kepada Bisnis, Senin (24/11/2014).

Sejak awal tahun hingga bulan lalu pergerakan harga kemasan terbilang stabil. Penaikan diperkirakan baru akan terjadi mulai awal 2015 tetapi besarannyapun tak signifikan hanya sekitar 3% - 5%. Hal ini merupakan imbas dari lonjakan ongkos sejumlah aspek produksi dan distribusi selama 2014 terutama depresiasi rupiah yang mengerek harga bahan baku impor.

Berdasarkan data bulanan Platts Global Petrochemical Index (PGPI) harga petrokimia pada Oktober turun 4% terhadap bulan sebelumya. Harga pada bulan lalu hanya US$1.324 per metrik ton (/mt), sedangkan pada September US$1.384 / mt. Dengan kata lain terjadi penyusutan harga sekitar US$60.

Direktur Analisis Petrokimia Platts Jim Foster mengatakan penurunan tersebut sejalan dengan penyusutan harga energi global. “Penurunan pada Oktober belum mencerminkan pesatnya laju penurunan pasar yang sebenarnya,” tuturnya.

Harga petrokimia terus anjlok sekitar 10% terhitung sejak 8 Oktober 2014 atau setara rerata US$8 / mt per hari. Kondisi ini beriringan dengan penurunan harga minyak mentah sekitar 10% dan nafta 15% pada periode yang sama.

Harga produk olefin seperti etilena pada bulan lalu turun 6% menjadi US$1.324 / mt, propilena anjlok 1% menjadi US$1.311 / mt. Walhasil polietilena turun 2% dan polypropilena merosot sejauh 1%.

Sementara aromatik berupa benzene turun 7% menjadi US$1.181 / mt, toluene turun 8% menjadi US$991 / mt, dan penurunan terbesar terjadi pada paraxylene hingga 12% menjadi US$1.063 / mt.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper