Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementan Tekan Impor Tepung Terigu, Ini Strateginya

Kementerian Pertanian menargetkan untuk mengurangi impor tepung terigu melalui subtitusi aneka ragam tepung dan pangan yang diperoleh dari bahan lokal.

Bisnis.com,JAKARTA - Kementerian Pertanian menargetkan untuk mengurangi impor tepung terigu melalui subtitusi aneka ragam tepung dan pangan yang diperoleh dari bahan lokal.

Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP) Kementerian Pertanian Yusni Emilia Harahap mengatakan tahun lalu, subtitusi penggunaan tepung terigu pada makanan ditargetkan sebesar 20%. Dia mengatakan angka tersebut akan terus dipacu mengingat potensi tepung-tepungan di Indonesia cukup besar.

"Peningkatan [substitusi] mungkin belum signifikan. Tetapi kita harus terus menggelorakan itu. Karena tentunya ini terkait dengan kebijakan di daerah," ujarnya saat ditemui seusai membuka Pasar Rakyat Cinta Produk Pertanian Nusantara di Jakarta, Selasa (18/11/2014).

Dia menambahkan kebijakan daerah sangat diperlukan untuk meningkatkan produksi bahan pangan lokal. Misalnya, dengan pengembangan sentra-sentra pertanian, seperti padi, jagung, sorgum, dan umbi-umbian yang ada di daerah.

Dengan pengembangan sentra, lanjutnya, produksi pangan lokal akan meningkat seiring dengan pemenuhan kebutuhan tepung subtitusi tersebut.

Untuk mengurangi itu [impor] tidak hanya bertumpuk di satu lembaga. Ada satu sinergi. Yang menggiatkan aktivitas itu kan di on farm dengan regulasi industri olahannya yang harus siap. Sampai hilir terintegrasi, katanya.

Menurut Emilia, saat ini potensi tepung dengan bahan pangan lokal memang belum intensif karena fokus pemerintah pada swasembada pangan yang direncanakan dalam 3 tahun ke depan. Namun, dia meyakini rencana swasembada ini pun akan berdampak positif pada pengembangan aneka ragam pangan.

Dia mengatakan selama ini Kementan selalu menyesuaikan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian dengan bahan pangan lokal yang tersedia. Menurutnya, hal ini memang merupakan tupoksi dari Kementan untuk mendorong penggunaan bahan lokal sebagai pengganti impor.

Bahwa ternyata subtitusi sampai 20% itu taste-nya masih bagus. Masih tidak kalah dengan yang 100%. Ini harus kita capai, ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ihda Fadila
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper