Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hitachi, Ltd. Incar Pendapatan US$13 Miliar di Asia

Hitachi, Ltd. mematok pendapatan keseluruhan perusahaan pada 2015 di Asia senilai US$130 miliar, sementara pendapatan dari Indonesia ditargetkan senilai US$39 miliar atau setara dengan Rp473 triliun.

Bisnis.com, SINGAPURA — Hitachi, Ltd. mematok pendapatan keseluruhan perusahaan pada 2015 di Asia senilai US$13 miliar.

Toshiaki Higashihara, President & COO of Hitachi Ltd. mengatakan untuk mencapai target di Indonesia, perusahaan akan fokus menggarap sektor Information and Communication Technology (ICT), alat berat untuk proyek infrastruktur dan pertambangan, serta komponen otomotif.
 
“Selain itu, perusahaan akan fokus pada power transmissions, mengembangkan kapasitas produksi pabrik di Indonesia, penjualan infrastruktur water treatment dan pembangunan jaringan rel kereta,” ujarnya di sela-sela persiapan Hitachi Innovation Forum 2014 di Singapura, Selasa (18/11/2014).
 
Menurutnya, Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial, selama ini Indonesia menargetkan untuk meningkatkan pendapatan 30% dari 2013 hingga 2015.
 
Untuk sektor ICT, lanjutnya, perusahaan akan fokus menjual sistem keamanan IT kepada perbankan dan institusi keuangan lainnya. Teknologi ini, tuturnya, memberikan tingkat keamanan yang sangat tinggi baik untuk bank maupun para nasabah.
 
Takashi Hamazaki, Senior Director Global Strategic Planning Hitachi, Ltd. mengatakan pengembangan sektor ICT mencakup penyediaan software, hardware, data center, server dan seluruh komponen yang dibutuhkan oleh lembaga keuangan.
 
“Sistem keamanan mesin penarik uang untuk perbankan telah disiapkan dengan finger print. Saat ini, Singapura dan Malaysia menjadi negara yang paling berminat menerapkannya. Indonesia merupakan negara yang sangat potensial selain negara tersebut,” ujarnya.
 
Dia mengatakan potensi pengembangan ICT pada sektor keuangan di kawasan Asia atau Asean khususnya sangat tinggi. Karena, saat ini pengembangan sistem ICT di negara-negara kawasan ini cenderung belum berkembang dibandingkan Jepang, Amerika Serikat dan Eropa.
 
Sistem ini, tuturnya, juga dapat digunakan oleh grup perusahaan besar yang tata kelola sistem keuangannya cenderung rumit. Karena, software dan hardware yang telah disiapkan juga dapat digunakan oleh perusahaan non-keuangan dalam mengelola data akuntansinya.
 
Masano Sato, General Manager Public Relations & IR Departmen Hitachi, Ltd. mengatakan saat ini sektor yang berkontribusi paling besar mencapai 60% dari total pendapatan di Indonesia adalah penyediaan alat berat untuk proyek infrastruktur dan pertambangan.
 
Potensi pendapatan di sektor ini, ungkapnya, sangat besar seiring dengan banyaknya aktivitas pertambangan di Indonesia. Selain itu, masih terbatasnya jumlah kompetitor yang bergerak pada sektor ini menjadi peluang besar bagi perusahaan meningkatkan pendapatan.
 
“Kami melakukan banyak inovasi, salah satunya dengan menghentikan produksi televisi pada 2012. Saat ini, untuk pasar Indonesia, penyediaan alat berat untuk proyek infrastruktur dan pertambangan paling potensial,” ujarnya.
 
Selain itu, lanjutnya, program pemerintah Indonesia membangun jalur kereta di sejumlah wilayah juga memperbesar peluang perusahaan menggarap proyek tersebut. Saat ini, lanjutnya, Hitachi tengah menunggu hasil lelang pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta.
 
Untuk komponen otomotif, ujarnya, perusahaan telah menyuplai sejumlah komponen kepada pabrik-pabrik yang berada di Jepang. Ke depan, Hitachi, Ltd. akan bekerja sama dengan pabrikan otomotif asal Jepang yang mendirikan pabrik di Indonesia agar menggunakan komponen tersebut.
 
“Pertumbuhan otomotif di Indonesia sangat pesat, ini menjadi potensi yang sangat tinggi. Tahun depan kami berencana bekerja sama secara langsung dengan perusahaan otomotif Indonesia yang berasal dari Jepang,” ujarnya.
 
Pada penguatan sektor power transmission, ujarnya, saat ini perusahaan telah mengerjakan proyek dari PT Perusahaan Listrik Negara. Ke depan, seiring dengan tingkat keterbutuhan listrik yang sangat tinggi di Indonesia, sektor ini diyakini dapat memberikan pemasukan yang cukup besar.
 
Selain bekerja sama dengan perusahaan milik negara ini, ujarnya, Hitachi, Ltd. juga akan menjalin hubungan yang kuat dengan industri yang berada di Indonesia, karena industri merupakan konsumen potensial yang juga melakukan pembangunan pembangkit listrik.
 
“Dengan komitmen pemerintahan yang baru dalam meningkatkan pertumbuhan industri di Indonesia, maka hal tersebut menjadi peluang bagus dalam lini usaha pembangunan pembangkit listrik,” ujarnya. Menurutnya, Hitachi, Ltd. saat ini telah memiliki 19 unit perusahaan yang beroperasi di Indonesia.
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper