Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKSPOR CPO DICEKAL: Kementan Akan Verifikasi Soal Peroksida

Kementerian Pertanian akan melakukan verifikasi atas dugaan pencekalan minyak sawit mentah atau crude palm oil ke Rusia karena kadar peroksida yang diproduksi dalam negeri tidak memenuhi ketetapan negara Tirai Besi tersebut.
Tandan buah segar. /Bisnis.com
Tandan buah segar. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertanian akan melakukan verifikasi atas dugaan pencekalan minyak sawit mentah atau crude palm oil ke Rusia karena kadar peroksida yang diproduksi dalam negeri tidak memenuhi ketetapan negara Tirai Besi tersebut.

Dirjen Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian Kementan Yusni Emilia Harahap mengatakan Kementan akan terus mencari informasi termasuk justifikasi ilmiah untuk mengklarifikasi dugaan tersebut.

"Selama ini kan kita ada Codex (standar pangan FAO/ WHO untuk vegetable oil. Nah minyak sawit itu termasuk vegetable oil kan, ini yang perlu kita luruskan," katanya seperti dikutip Bisnis.com, Rabu (12/11/2014).

Sebelumnya, Rusia diduga meminta produk kelapa sawit dan turunan yang masuk ke negerinya harus memenuhi standar kadar peroksida sebesar 0,9 mili mol (mmol) per kg.

Padahal, Codex Alimentarius Commision (CAC) atau organisasi standarisasi pangan dunia menetapkan minimal kadar peroksida pada seluruh produk jenis minyak sayur sebesar 10 mmol per kg.

Emilia mengatakan Kementan akan  memperkuat lembaga penelitian dan kerjasama seluruh stakeholder kelapa sawit untuk memverifikasi dugaan ini.

"Peroksida itu standar ukuran kesehatan. Misalnya merugikan kita sebagai produsen, kita tentu akan menyuarakan. Ini masih akan di klarifikasi untuk mengetahui justifikasi ilmiahnya," katanya.

Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Derom Bangun mengatakan selama ini kadar peroksida minyak kelapa sawit dalam negeri memang cukup tinggi, berkisar antara 3-4 mmol.

Selama ini, Derom mengatakan acuan peroksida masih berkiblat pada CAC. Sehingga, permintaan Rusia dinilai terlalu rendah dan dapat merugikan nilai ekspor kelapa sawit nantinya.

"Memang pengolahan peroksida kelapa sawit itu agak tinggi, tapi kenapa kita terkejut begitu rendah dimintanya," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Irene Agustine
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper