Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah diminta bisa mengantisipasi kenaikan harga cabai yang selalu berulang tiap tahun akibat kurangnya stok cabai yang dipanen saat ini.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Hortikultura Indonesia Ramdansyah mengatakan persoalan tingginya harga diakibatkan oleh musim panen cabai yang sudah lewat, sehingga kekurangan stok mengakibatkan lonjakan harga.
Menurutnya, pemerintah dapat menunjuk Bulog untuk menyediakan gudang pendingin atau cold storage di beberapa sentra pertanian rakyat agar hasil panen cabai dapat tersimpan lama sehingga ketersediaan cabai terpenuhi pada masa ketika musim penghujan tiba.
“Cabai ini kan tidak awet, sementara sekarang musimnya sudah selesai. Mereka (petani swadaya) butuh cold storage yang baru dimiliki beberapa perusahaan besar industri,” katanya saat dihubungi Bisnis.com, (12/11/2014).
Saat ini, dia mengatakan harga cabai di sejumlah wilayah seperti di Jakarta telah melonjak hingga 100%. Harga cabai normal yaitu Rp20.000, namun kini telah menembus Rp40.000-Rp.50.000.
Ramdansyah mengatakan lonjakan harga sudah seringkali terjadi namun belum ada langkah konkret untuk menyelesaikan itu.
Apalagi, harga cabai diprediksi akan tetap tinggi sampai akhir tahun, mengingat permintaan untuk hari Raya Natal dan Tahun Baru akan meningkat.
“Harga akan terus tinggi jika pemerintah tidak melakukan terobosan. Disisi lain, petani tidak juga untung karena biaya yang mereka keluarkan akan sama saja,” katanya.