Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyerapan Semen Domestik Diprediksi 100% Tahun Depan

Penyerapan produksi semen di dalam negeri pada tahun depan diproyeksikan mencapai 92,9% dari realisasi produksi.

Bisnis.com, JAKARTA—Penyerapan produksi semen di dalam negeri pada tahun depan diproyeksikan mencapai 92,9% dari realisasi produksi.

Angka tersebut merupakan prediksi pelaku industri yang dikemukakan CEO Bosowa Group Erwin Aksa. "Sebagian produksi akan diserap di dalam negeri," katanya, Senin (10/11/2014).

Menurut dia, total produksi semen pada tahun depan bisa mencapai 70 juta ton dengan realisasi penyerapan domestik 65 juta ton. Apabila berbagai proyek infrastruktur yang digarap pemerintah dan swasta berjalan lancar, penyerapannya bisa mencapai 67 juta ton.

Prognosis ini menunjukkan optimisme produsen semen terhadap pertumbuhan infrastruktur di Tanah Air karena volume yang disebutkan melebihi perkiraan tahun ini. Adapun proyeksi terhadap pasar semen sepanjang tahun ini di level 60 juta ton.

Sekalipun ada peninjauan ulang terhadap program Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), pertumbuhan permintaan semen domestik diyakini tidak akan terhambat.. "Sekarang konsumsi di dalam negeri memang bagus," ucap Erwin.

Penyerapan semen di dalam negeri terpengaruh perkembangan daya beli masyarakat. Hal ini berkorelasi positif terhadap kebutuhan infrastruktur baik yang bersifat pekerjaan umum maupun perumahan.

Kini semua tergantung keseriusan Kabinet Kerja mendorong peningkatan pembangunan infrastruktur. Pada sisi lain juga terkait dengan dukungan perbankan melalui kemudahan kredit perumahan.

Proyeksi Kementerian Perindustrian yang diolah Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menunjukkan kepercayaan diri atas perkembangan kapasitas terpasang produksi semen domestik. Pada tahun ini diprediksi bakal mencapai 74,1 juta ton lalu naik jadi 75,5 juta ton pada tahun depan.

"Pasar 2015 akan bagus karena infrastruktur semakin meningkat, penyerapan bisa 65 juta ton atau 67 juta ton," ujar Erwin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper