Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengembangan Kawasan Komersial Blok M Makin Pesat

Dimulainya pembangunan moda transportasi massal mass rapid transit (MRT) tahap pertama memacu pengembangan kawasan komersial dengan bangunan lebih tinggi di kawasan Blok M, Jakarta Selatan.
Kawasan komersial di Kebayoran Baru/JIBI
Kawasan komersial di Kebayoran Baru/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA—Dimulainya pembangunan moda transportasi massal mass rapid transit (MRT) tahap pertama memacu pengembangan kawasan komersial dengan bangunan lebih tinggi di kawasan Blok M, Jakarta Selatan.

Pembangunan gedung perkantoran dan residensial dirasa akan tumbuh signifikan dalam beberapa tahun ke depan, sebagai upaya menangkap peluang pertumbuhan kawasan tersebut. Pengembangan kembali gedung lama diperkirakan akan marak terjadi.

Director Office Service Colliers International Indonesia Bagus Adikusumo mengatakan kawasan Blok M mempunyai peluang pertumbuhan yang sangat tinggi ke depannya. Dia memerinci Blok M memiliki kedekatan dengan pusat bisnis, didukung dengan akses yang memadai, dan berada dekat dengan transportasi massal.

“Sejak dulu sampai sekarang Blok M menjadi tempat yang diminati untuk berkantor. Hanya saja, Blok M masih dipenuhi oleh bangunan-bangunan lama. Belum banyak gedung perkantoran tinggi yang beroperasi di sana,” katanya saat dihubungi Bisnis, Senin (10/11/2014).

Selain itu, jumlah lahan yang bisa difungsikan untuk area pembangunan juga terbilang sangat sulit ditemukan. Dengan adanya pembangunan Menara Sentraya, sambungnya, pengembang akan melihat peluang untuk pembangunan gedung yang lebih tinggi.

“Sebelum ini kan bangunan di sana sebagian besar ruko atau bangunan paling tinggi hanya sekitar 12 lantai. Kalau ada kesempatan untuk membangun lebih tinggi misalnya dari bangunan-bangunan lama, pasti akan dikembangkan. Kalau nanti gedung lama di bangun lebih tinggi, saya tidak akan heran,” tambahnya.

Dia mengatakan harga sewa atau harga jual ruang kantor di wilayah tersebut berpeluang lebih tinggi dari wilayah TB Simatupang, karena relatif lebih dekat dari pusat bisnis. Walaupun begitu, tetap lebih rendah 25%-30% dari wilayah Thamrin-Sudirman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatia Qanitat
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper