Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sharp Hadirkan AC Ramah Lingkungan

Sharp bertekad berkontribusi kepada dunia melalui bisnis yang ramah lingkungan dan sadar kesehatan, dengan menghadirkan produk pendingin ruangan yang eco friendly.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Sharp bertekad berkontribusi kepada dunia melalui bisnis yang ramah lingkungan dan sadar kesehatan, dengan menghadirkan produk pendingin ruangan yang eco friendly.

Sharp menyambut baik imbauan pemerintah Indonesia untuk mengganti bahan pendingin AC dari Chlorodifluoromethane atau hydrochlorofluorocarbon (HCFC-22) atau R-22 menjadi Difluoromethane (HFC-32) atau R-32 yang merupakan senyawa organic yang ramah lingkungan hingga lebih aman bagi Ozon (O3).

“Kami menyambut baik imbauan pemerintah mengenai hal ini, sesuai dengan tekad Sharp yang ingin selalu berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan, kami akan terus memproduksi dan melengkapi produk-produknya dengan teknologi yang berkualitas dan berbahan ramah lingkungan”, tutur Takaya Wakasumi, Sales, Customer Satisfaction and Branding Director Sharp, seperti siaran pers yang diterima Bisnis, Kamis (6/11/2014).

Menurutnya kelebihan dari R-32 selain tidak memiliki potensi untuk merusak ozon (O3), R-32 pun memiliki angka yang lebih kecil untuk penyebab pemanasan global, hanya 1/3 dibandingkan R-22.

R-32 memiliki karakteristik tekanan yang lebih besar dibanding R-22 (hampir 1.7 kali lebih besar).

“Oleh karena itu kami sangat menyarankan kepada konsumen kami untuk menggunakan pipa berkualitas baik dengan ketebalan minimal 0.66 mm agar terhindar dari risiko kebocoran," ujarnya.

Pihaknya akan mulai memasarkan AC dengan pendingin R-32 di awal Desember 2014, dan akan mulai melengkapi full line-up nya sampai 33 unit di awal 2015.

Herdiana Anita Pisceria, Product Planning Division General Manager Sharp, memaparkan bahwa mulai 1 Januari 2015 HCFC jenis HCFC-22 (R-22) dan HCFC-141b akan dilarang penggunaannya di negara-negara berkembang dan diganti dengan HFC-32 (R-32).

Sedangkan di negara-negara maju, pelarangan penggunaan R-22 sudah mulai dilakukan sejak 1996 dan diperkirakan pada 2030 sudah tidak ada lagi produk-produk pendingin udara yang masih menggunakan R-22 di rumah-rumah.

Sharp berharap sumbangsihnya ini mampu menekan lajunya penipisan lapisan ozon (O3) dan tetap mempertahankan keberadaan kolekasi keanekaragaman hayati khas Indonesia.

Seperti diketahui, kian hari penipisan lapisan ozon (O3) terus terjadi. Menipisnya lapisan 0zon (O3) disebabkan oleh Bahan Perusak Ozon (BPO) yang memecah molekul ozon di atmosfer.

Lapisan Ozon (O3) memiliki fungsi untuk menyerap radiasi sinar ultraviolet (UV) yang akan masuk ke bumi, lapisan Ozon (O3) juga mampu melindungi bumi dan manusia dari bahaya radiasi sinar ultraviolet (UV) yang dapat mengkibatkan beragam penyakit kulit dan katarak pada manusia, memusnahkan kehidupan laut, mengurangi hasil pertanian dll.

Dengan perkembangan teknologi yang ada sekarang, banyak perusahaan di dunia masih menggunakan Bahan Perusak Ozon (BPO) sebagai salah satu bahan yang digunakan dalam produk-produk mereka.

Contohnya, chlorofluorocarbons (CFC) dan hydrochlorofluorocarbon (HCFC) digunakan sebagai pendingin pada produk lemari es dan AC,

Halon yang digunakan untuk pemadam kebakaran, Carbon Tetrachloride yang digunakan sebagai pelarut , bahan pembersih dan beberapa yang zat lainnya.

Guna menekan penggunaaan Bahan Perusak Ozon (BPO) di Indonesia, Menteri Peridustrian Republik Indonesia mengeluarkan peraturan Nomor : 41/M-IND/PER/5/2014 tentang Pelarangan penggunaan hydrochlorofluorocarbon (HCFC) yang merupakan senyawa kimia yang berpotensi dapat merusak molekul ozon di lapisan stratosfer.

Peraturan ini dikeluarkan berdasarkan ketentuan Konvensi Wina dan Protokol Montreal bahwa Negara berkembang wajib melaksanakan penghapusan penggunaan Bahan Perusak Ozon (BPO) secara bertahap sampai batas waktu tertentu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper