Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pertanian akan membentuk area percontohan tanaman cabai yang bertujuan mengubah pola tanam petani pada 2015 guna mengantisipasi langkanya panen saat musim hujan.
Dirjen Hortikultura Kementan Hasanuddin Ibrahim mengatakan areal percontohan seluas 1000 m per kecamatan di 100 kabupaten itu diharapkan dapat mengubah cara tanam petani yang kerap menghindari musim hujan.
Dia mengatakan selama ini produksi cabai selalu turun 20-30% di musim hujan karena petani cenderung tak menanam akibat cuaca yang tak mendukung, sulit mencari tenaga petik dan rentannya penyakit yang ditimbulkan.
“Kita sudah punya banyak benih tahan lembab, percontohan ini selain ramah lingkungan panennya di musim hujan. Kami ingin memberi tahukan petani untuk tidak takut mengubah pola tanam,” katanya seperti dikutip Bisnis, (4/11/2014).
Selain benih tahan lembab, Hasanuddin mengatakan Kementan juga akan menyediakan benih percontohan ramah lingkungan yang menggunakan bahan alami dalam mengatasi organisme penggangu tanaman (OPT).
Dia mengatakan petani nantinya dapat memanen saat hujan tidak turun dengan memaksimalkan teknologi shading, sehingga hasil cabai tidak cepat busuk.
“Ditutup dengan shading net plastic UV, kemudian dipetik tapi jangan saat hujan turun. Insyaallah mereka akan beruntung kalau memanen di musim hujan nanti."
Fokus lainnya, dia melanjutkan, yaitu pendampingan kelembagaan untuk menerapkan pertanian yang berkelanjutan dan mempermudah akses ke perbankan.
Hasanuddin mengatakan anggaran khusus pada komoditi cabai mencapai Rp200 miliar tahun depan. Adapun, dia menargetkan produksi cabai naik 5% tahun depan.
“Karena cabai tidak bisa banyak-banyak produksinya, kira-kira 5% dari saat ini yaitu 1 juta ton untuk cabai besar dan rawit,” katanya.