Bisnis.com, JAKARTA – Sebelum menjadi Menteri Pertanian, Amran Sulaiman dikenal sebagai pengusaha, akademisi sekaligus pemilik paten racun pemusnah hama tikus (pestisida).
Menurut Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Thohir, latar belakang Amran yang akrab dengan pemusnahan hama tikus menjadi keuntungan untuk pembenahan pertanian Indonesia ke depannya.
Dia bahkan mengusulkan Mentan baru untuk melakukan pengadaan subsidi pestisida kepada petani padi dalam masa kerja lima tahunnya.
“Subsidi pestisida bisa diusulkan karena hama penyakit seperti wereng dan tikus masih tinggi menyerang padi kita. Ini bisa jadi kesempatan,” katanya kepada Bisnis, Senin (27/10/2014).
Dia mengatakan hal tersebut dapat mendorong produktivitas padi yang masih berkisar 5,15 ton gabah kering giling (GKG) per ha.
Winarno mengatakan produktivitas itu bisa meningkat sesuai dengan tujuan swasembada dengan memperhatikan penanganan hama dan perbaikan sarana produksi.
“Sarana produksi seperti ketersediaan benih, irigasi dan pemupukan yang baik, permodalan. Kalau semua berjalan maksimal, bukan tidak mungkin produktivitas padi kita bisa 5,5 ton GKG per ha,” kata Winarno.