Bisnis.com, JAKARTA--Presiden Joko Widodo perlu menerapkan free trade zone atau kawasan perdagangan bebas di Indonesia sebagai langkah menumbuhkembangkan kinerja logistik nasional.
Langkah itu juga sebagai sikap pemerintah dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun depan, sekaligus menjadikan Indonesia sebagai sumbuh logistik Asean.
Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita mengatakan free trade zone telah diterapkan di Batam, hanya saja belum berjalan optimal karena pusat ekonomi nasional berada di Pulau Jawa.
Adapun, Batam yang berdekatan dengan Singapur juga menjadi penyebab lain belum efektinya penerapan free trade zone di sana karena kalah bersaing.
Menurutnya, pemerintah mesti mengedepankan penerapan free trade zone sebagai langkah jangka pendek sesuai dengan gagasan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia dan sumbu logistik di Asean.
"Ini sangat penting kalau kita mau bersaing di MEA. Kalau kita enggak punya, Indonesia jadi penonton saja di supply chain global," ujarnya, Kamis (23/10).
Menurutnya, free trade zone berbeda dengan kawasan berikat. Jika kawasan berikat, saat barang impor masuk ke Indonesia harus lebih dahulu siapa yang membeli.
Sedangkan free trade zone tidak perlu ada siapa pembeli barang impor yang masuk. Bisa saja pembeli nantinya dari Indonesia atau luar negeri dengan ketentuan perpajakan yang berbeda.
Saat ini, imbuhnya, Singapur telah menerapkan free trade zone dan telah menjadi pusat logistik Asean, padahal 60% untuk kebutuhan Indonesia.
Singapura pun mendapat keuntungan dari biaya logistik selama barang tersebut menunggu di free trade zone.
Begitu juga dengan Malaysia yang telah menerapakan free trade zone telah menjadi pusat kapas, bahan kimia, plastik untuk Asean, padahal 70% untuk memenuhi kebutuhan Indonesia.
Langkah kedua negara itu juga diikuti oleh Thailand yang juga menerapkan free trade zone.
Untuk itu, katanya, Indonesia perlu menerapkan free trade zone sehingga sejajar dengan negara-negara lain sewaktu MEA dan bisa menjadi kawasan free trade zone terbesar karena ekonomi Indonesia adalah yang terbesar di Asean.
ALI mengusulkan agar kawasan free trade zone nantinya berada di Marunda dan Provinsi Banten yang berdekatan dengan Bandara Soekarno Hatta.
"Seharusnya Indonesia menjadi sumbu ekonomi di Asean, kita bisa jadi sumbu ekonomi kalau kita bisa menjadi sumbu logistik. Syarat menjadi sumbu logistik adalah free trade zone dengan infrastruktur logistik yang bagus."
ALI: Jadikan Indonesia Sumbu Logistik Asean dengan FTZ
Presiden Joko Widodo perlu menerapkan free trade zone atau kawasan perdagangan bebas di Indonesia sebagai langkah menumbuhkembangkan kinerja logistik nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Muhamad Hilman
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
4 jam yang lalu
OJK Siapkan Stimulus Kredit UMKM Tahun Depan, Apa Saja?
2 hari yang lalu