Bisnis.com,JAKARTAKementerian Pertanian menyatakan perkembangan sektor hortikultura yang terdiri dari 323 item tanaman meningkat di atas target selama periode 2009-2014.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Hasanuddin Ibrahim mengatakan peningkatan ini berkat kemandirian para petani hortikultura yang tidak tergantung pada modal pemerintah.
Mereka meniru teknologi yang dicontohkan di kecamatan masing-masing. Rajin dan proaktif, termasuk mencari informasi lewat internet dan majalah horti, ujarnya, Senin (20/10/2014).
Berdasarkan data yang tercatat di Dirjen Hortikultura Kementan, selama 2009-2013 produksi buah naik sebesar 3%. Kemudian, sayur naik 2,13%, dan bunga potong 1,14%.
Dia mengatakan peningkatan tersebut sejalan dengan kenaikan produksi pada 2013-2014. Data sementara yang tercatat di Kementan menunjukkan produksi buah naik 20,7%, sayur 1,08%, bunga potong 5,8%, daun potong 3,2%, tanaman pot 7,8%, bunga tabur 9,3%, dan tanaman obat 1,8%.
Kemandirian petani, lanjutnya, juga ditunjukkan dengan sikap mereka yang proaktif bertemu dengan para penyuluh dan petugas OPT. Menurutnya, di sektor hortikultura lebih banyak penyuluh swadaya, swakarsa, dan petugas OPT yang menjadi penyemangat bagi para petani untuk maju.
Ini petugas OPT jarang ditonjolkan padahal mereka umumnya bekerja lebih banyak dibandingkan penyuluh ini. Tapi ini khusus horti karena penyuluh lebih banyak bekerja di dataran rendah tanaman pangan, katanya.
Dari sisi eksternal, lanjutnya, meningkatnya permintaan dari kalangan menengah atas sangat berpengaruh. Dia mengatakan 20% dari total penduduk Indonesia atau sebesar 50 juta jiwa merupakan kalangan menengah.
Utamanya, masyarakat dengan pendapatan rata-rata di atas US$3000 ini meningkatkan penggunaan bunga sebagai bentuk penghargaan terhadap orang lain. Sekarang sudah berkelas. Kalau kasih ke orang tidak cukup kue, tetapi juga dengan bunga, termasuk untuk wedding. Pilihannya sudah bagus-bagus, ujarnya.
Selain itu, Hasanuddin juga mengatakan peningkatan produksi ini dipengaruhi maraknya perkembangan biofarmaka. Dia mencontohkan ekstrak kulit manggis, kunyit, temulawak, dan daun sirsak yang kini dikembangkan secara praktis dan teruji berkhasiat untuk kesehatan.